DJADIN MEDIA— Relawan Pasukan Bawah Tanah Jokowi (Pasbata) mendesak Polri untuk segera menangkap Roy Suryo. Mereka menilai bahwa pernyataan Roy Suryo di media berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Ketua Harian Pasbata Jokowi Jawa Tengah, Danang Heri Subiantoro, mengungkapkan keprihatinannya, “Pernyataan-pernyataan Roy Suryo melempar isu yang dapat memecah belah dan mengadu domba. Ini sudah kami laporkan kepada Bareskrim Polri.”
Sebelumnya, kelompok relawan ini telah melaporkan Roy Suryo atas dugaan penyebaran berita bohong setelah ia mengklaim bahwa akun media sosial Fufufafa adalah milik Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka. Akun tersebut diketahui sering menghujat Prabowo Subianto dan keluarganya, sementara Gibran merupakan calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo dalam duet yang memenangi Pilpres 2024.
Ketua Pasbata Jokowi Jawa Tengah, Sri Kuntoro Budiyanto, menegaskan bahaya menebarkan fitnah yang dapat menyebabkan perpecahan. “Tidak boleh. Ini yang harus kita garis bawahi; masa transisi ini harus kita jaga agar tetap adem,” tegasnya.
Budiyanto juga mempertanyakan pihak-pihak yang selalu mendiskreditkan Jokowi dan pemerintahannya. “Saya sampaikan kepada Roy Suryo untuk tidak merasa paling hebat. Jika nanti dipanggil Bareskrim, datanglah dengan gentle,” ujarnya.
Sementara itu, Roy Suryo, yang juga seorang pakar telematika, menyatakan bahwa institusi kepolisian tidak perlu persetujuan atau memproses laporan dari Pasbata terkait pernyataannya tentang Gibran. “Masak institusi negara mau tunduk kepada gerombolan yang tidak jelas itu?” tegasnya, meremehkan laporan tersebut.
Roy Suryo juga mempertanyakan apakah Bareskrim Polri benar-benar memproses laporan dari kelompok yang menamakan diri Pasukan Bawah Tanah Jokowi. Hingga sepekan setelah laporan itu dibuat, Roy mengungkapkan bahwa dirinya belum menerima panggilan dari pihak kepolisian.***