DJADIN MEDIA – Cagub Jawa Timur, Luluk Nur Hamidah, baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya merupakan keturunan langsung dari Pangeran Diponegoro. Pernyataan ini menarik perhatian publik, mengingat Pangeran Diponegoro dikenal sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berperan penting dalam Perang Diponegoro.
Luluk mengungkapkan bahwa dirinya terinspirasi oleh sosok-sosok tokoh masa lalu, termasuk Pangeran Diponegoro, yang mempengaruhi pilihannya mengenakan penutup kepala berbentuk turban. “Aku tuh terinspirasi dari tokoh-tokoh lelaki pada zaman dahulu, misalnya kakek-kakek aku itu pakai udeng-udeng (turban), kemudian (Pangeran) Diponegoro,” ujarnya.
Lebih lanjut, Luluk mengklaim bahwa keluarganya merupakan generasi kelima dari garis keturunan Pangeran Diponegoro. “Keluarga kami adalah generasi kelima dari keluarga Diponegoro,” tegasnya, menambahkan bahwa kedekatannya dengan sosok Diponegoro menjadi alasan di balik pilihan gaya penutup kepala yang tidak biasa tersebut.
Namun, apakah klaim ini bisa dipercaya? Meskipun belum ada bukti dokumenter yang jelas terkait klaim keturunan ini, pengakuan Luluk tentu memperkaya narasi pribadinya dalam kontestasi Pilkada Jawa Timur.
Di sisi lain, meskipun Luluk saat ini menempati urutan ketiga dalam survei popularitas, ia tetap merasa yakin bahwa dirinya dikenal luas oleh masyarakat Jawa Timur, bahkan di warung kopi sekalipun. “Kalau di warung-warung kopi itu justru suara Luluk tidak tertinggal, apa lagi suara langit, mungkin kalau di survei iya tertinggal, tetapi itu hal yang biasa,” ungkapnya.
Luluk, yang berpasangan dengan Lukman, juga menyatakan tekadnya untuk membawa perubahan di Jawa Timur. “Jika kita ingin menuntaskan masalah kemiskinan, pendidikan, dan kesenjangan di Jawa Timur, terutama di daerah tapal kuda, maka kita berada di satu barisan Luluk dan Lukman,” tambahnya, menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial di provinsi tersebut.***