DJADIN MEDIA— Meskipun maju dengan cara yang penuh drama, pasangan Dawam Rahardjo dan Ketut Harjana harus menerima kenyataan pahit di Pilkada Lampung Timur (Lamtim). Hasil hitung cepat menunjukkan pasangan Ela Siti dan Azwar Hadi meraih kemenangan telak dengan 64,84 persen suara, sementara Dawam-Ketut hanya mendapat 35,16 persen.
Pilkada Lamtim kali ini tak hanya menyajikan pertarungan antara dua pasangan calon, namun juga memperlihatkan persaingan antara kekuatan politik besar: KIM Plus melawan PDIP. Di balik layar, persaingan ini dipenuhi dengan intrik politik dan manuver strategis.
Nunik, yang memiliki pengaruh besar di KIM Plus, memainkan peran penting dalam memastikan rekomendasi dari partai-partai di koalisinya diberikan kepada Ela dan Azwar. Nunik bahkan memilih untuk mendukung sahabatnya, Ela, meski ini berarti menyingkirkan Dawam Rahardjo, Ketua PKB Lamtim yang telah sukses membawa partainya meraih kemenangan besar pada Pemilu dengan 12 kursi.
Sementara itu, Ela sebelumnya tak masuk dalam radar kandidat Pilkada Lamtim. Namun, setelah gagal lolos ke Senayan karena faktor Nunik yang maju di DPR RI, Ela kemudian mendapat dukungan penuh untuk maju di Pilkada Lamtim. Ada yang berpendapat bahwa dukungan ini adalah bentuk ‘barter politik’, mengingat Ela gagal mendapatkan kursi di DPR RI karena Nunik mengambil alih dapil yang seharusnya diisi Ela.
Berbeda dengan Ela, Dawam sempat menghadapi berbagai rintangan. Proses pencalonannya pun berjalan dramatis, dengan beberapa upaya untuk menggagalkannya, termasuk peristiwa ‘hilangnya’ akun pendaftaran pasangan calon menjelang penutupan pendaftaran. Meski demikian, Dawam akhirnya didukung oleh PDIP setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) memberikan peluang bagi partai tersebut untuk mengusung calon sendiri.
Namun, meski berhasil maju, langkah Dawam-Ketut untuk kembali memimpin Lamtim harus terhenti. Kegagalan Dawam dalam memimpin Lamtim pada periode pertama, termasuk masalah jalan rusak yang viral dan anjloknya harga komoditas pertanian, menjadi faktor utama yang mendorong masyarakat Lamtim untuk beralih mendukung Ela-Azwar.
Dengan kemenangan ini, KIM Plus dapat berbangga, sementara PDIP harus merenungkan kekalahan yang cukup menyakitkan.***