DJADIN MEDIA– Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) mengalokasikan anggaran sebesar Rp14,2 triliun untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto mengungkapkan bahwa dana desa yang dialokasikan pada tahun 2025 sebesar Rp71 triliun, 20 persennya atau sekitar Rp14,2 triliun akan digunakan untuk memperkuat ketahanan pangan dan mendukung program makan bergizi gratis di seluruh desa. “Saya laporkan, 20 persen dari Rp71 triliun dana desa akan digunakan untuk ketahanan pangan, termasuk untuk menyukseskan program makan siang bergizi,” ujar Yandri.
Yandri menambahkan bahwa program MBG ini akan melibatkan desa-desa sebagai penyedia bahan baku. Beberapa desa, menurutnya, akan fokus pada produksi bahan pangan lokal seperti padi, jagung, ikan nila, melon, dan komoditas lainnya. “Desa-desa akan menjadi penyuplai bahan baku untuk program ini,” kata Yandri.
Program ini juga akan melibatkan koperasi dan BUMDes sebagai mitra utama dalam pelaksanaannya. Yandri menegaskan bahwa dalam pelaksanaannya, bahan baku untuk program makan bergizi gratis akan sepenuhnya berasal dari produk lokal desa, bukan impor. “Kita mengikuti arahan dari Presiden Prabowo Subianto, bahwa bahan baku untuk makan siang bergizi seharusnya berasal dari desa, bukan impor,” tegasnya.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan ketahanan pangan sekaligus memberdayakan perekonomian desa melalui BUMDes dan koperasi, serta memberikan akses lebih luas bagi masyarakat untuk mendapatkan makanan bergizi.***