DJADIN MEDIA – Dunia maya kembali memakan korban! Tantangan maut di media sosial menjadi pemicu utama rencana aksi tawuran yang akan digelar puluhan remaja di Kecamatan Adiluwih, Pringsewu. Beruntung, aparat kepolisian dan warga bertindak cepat, menggagalkan aksi brutal yang nyaris merenggut nyawa.
Sembilan remaja berhasil diamankan, berikut barang bukti senjata tajam jenis celurit dan pistol mainan. Rencana “perang remaja” ini terendus setelah petugas keamanan SMAN 1 Adiluwih melaporkan adanya indikasi aksi tawuran yang akan melibatkan remaja dari Pringsewu dan Pesawaran.
“Kami mendapatkan informasi bahwa puluhan remaja akan melakukan tawuran dengan membawa senjata tajam. Kami langsung melakukan penyisiran dan berhasil mengamankan sembilan remaja,” ungkap Kapolsek Sukoharjo, AKP Riyadi.
Ironisnya, mayoritas remaja yang terlibat masih berstatus pelajar. Mereka terprovokasi oleh tantangan di media sosial dan terjerumus dalam rencana aksi kekerasan yang berbahaya.
“Media sosial seharusnya digunakan untuk hal-hal yang positif, bukan untuk menyebarkan kebencian dan memprovokasi aksi kekerasan,” tegas AKP Riyadi.
Kapolsek mengimbau kepada orang tua untuk lebih mengawasi aktivitas anak-anak mereka di media sosial. Ia juga mengajak masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terprovokasi oleh konten-konten yang bersifat provokatif.
“Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama memerangi aksi tawuran dan penyalahgunaan media sosial. Mari kita ciptakan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan bertanggung jawab,” pungkas AKP Riyadi.***