DJADIN MEDIA— Anggota Komisi VIII DPR RI, Aprozi Alam, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lampung Utara dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat sekaligus mensosialisasikan program prioritas Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf. Dalam dialog yang berlangsung di Gedung Korpri, Aprozi menegaskan peran strategis zakat dan wakaf dalam mendukung pembangunan sosial dan pengentasan kemiskinan.
Pada kesempatan itu, Aprozi membawa kabar gembira dengan menyalurkan bantuan sebanyak 15.000 beasiswa Program Indonesia Pintar (KIP) untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Lampung Utara.
“Zakat dan wakaf adalah instrumen keuangan sosial dalam Islam yang terbukti mampu memperkuat kemandirian umat. Pemerintah melalui Kementerian Agama dan BAZNAS telah menetapkan berbagai kebijakan strategis, yang perlu kita dukung bersama,” ujar Aprozi.
Ia menjelaskan bahwa zakat diatur dalam UU No. 23 Tahun 2011 dengan BAZNAS sebagai pengelola utama, sedangkan wakaf dalam UU No. 41 Tahun 2004 dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai lembaga pembina. “Wakaf kini tak lagi terbatas pada tanah. Wakaf uang kini menjadi inovasi penting dalam pembiayaan umat,” tambahnya.
Sementara itu, Plt Kakanwil Kemenag Lampung, Erwinto, menambahkan bahwa zakat harus dimaknai sebagai distribusi keadilan sosial bagi delapan asnaf dan alat pemberdayaan ekonomi umat. Sedangkan wakaf, kata dia, diarahkan untuk kebutuhan jangka panjang seperti pendidikan, layanan kesehatan, dan ibadah melalui program wakaf produktif.
“Direktorat Zakat dan Wakaf menjalankan empat program prioritas nasional, yaitu Kampung Zakat, Pemberdayaan Ekonomi Umat, Inkubasi Wakaf, dan Kota Wakaf. Termasuk penyediaan air bersih, modal UMKM, hingga beasiswa sekolah berbasis wakaf,” jelas Erwinto.
Tak hanya beasiswa, Aprozi Alam juga memaparkan berbagai program nasional yang telah ia bawa ke Lampung, mulai dari bantuan untuk pondok pesantren, pembangunan fasilitas ibadah, distribusi alat salat dan sembako, hingga penanggulangan pasca bencana banjir.***