DJADIN MEDIA- Sebanyak 12 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kotabumi (UMKO) memilih buku puisi Satu Ciuman, Dua Pelukan karya penyair Lampung Isbedy Stiawan ZS sebagai bahan kajian dalam mata kuliah puisi semester ini.
Buku yang diterbitkan Januari 2025 ini dianggap merepresentasikan emosi dan realitas sosial yang dekat dengan generasi muda, sekaligus menampilkan kekuatan bahasa puitik khas Isbedy.
“Saya beri kebebasan kepada mahasiswa memilih penyair favorit mereka. Sebanyak 12 orang memilih Isbedy, sisanya memilih penyair lain,” ujar Djuhardi Basri, M.Pd, dosen pengampu mata kuliah yang juga dikenal sebagai penyair nasional.
Djuhardi menambahkan bahwa karya Isbedy telah lama digunakan dalam kelas sebagai bagian dari upaya memperkenalkan sastrawan lokal kepada mahasiswa.
“Melalui puisi-puisi Isbedy, saya ingin mahasiswa merasakan bahwa karya sastra Indonesia tidak harus jauh — bahkan bisa sangat dekat dengan tanah kelahiran mereka sendiri,” jelasnya.
Isbedy Stiawan ZS sendiri mengapresiasi pilihan mahasiswa UMKO. Ia menyebut ini sebagai bentuk penghargaan dan bentuk keterlibatan intelektual kampus dalam menghidupkan ruang apresiasi sastra.
“Saya merasa terhormat. Mahasiswa adalah pembaca yang kritis, dan ini artinya puisi saya punya tempat dalam ruang diskusi akademik,” ucap Isbedy.
Buku Satu Ciuman, Dua Pelukan telah diluncurkan di Taman Budaya Lampung pada Februari 2025. Karya ini juga telah dibedah oleh dua kurator sastra, Ari Pahala Hutabarat dan Heri Wardoyo, serta diberi kata pengantar oleh Denny JA dan Mahwi Air Tawar.
📚 12 Mahasiswa FKIP UMKO yang Memilih Buku Isbedy:
- Nova Dwi Santika
- Dwi Nur
- Al Aropah
- Arwindi
- Revi
- Nila
- Afifah
- Resa
- Nopri
- Rizki
- Ayu
- Fitri