DJADIN MEDIA— Pemerintah Kabupaten Tanggamus resmi meluncurkan program Gerakan Serentak Menanam Tanaman Bawang dan Cabai (Gertak Mata Babe), sebagai upaya nyata untuk menekan inflasi sekaligus meningkatkan kedaulatan pangan dari pekarangan rumah warga. Program ini dicanangkan langsung oleh Bupati Tanggamus, Drs. Hi. Moh. Saleh Asnawi, yang diwakili oleh Wakil Bupati Tanggamus, pada acara penanaman perdana bawang merah di Pekon Banjarsari, Kecamatan Wonosobo, Selasa (13/5/2025).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimcam, tokoh masyarakat, serta para Kelompok Tani (Poktan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Kecamatan Wonosobo, yang menunjukkan semangat gotong royong masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan lokal.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Tanggamus menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh negara. “Tanggamus masih sangat bergantung pada pasokan bawang dan cabai dari luar daerah. Padahal, kita memiliki lahan yang luas dan subur,” ujar Wakil Bupati.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, kebutuhan bawang merah di Tanggamus tercatat mencapai 1.716 ton per tahun, sementara produksi lokal hanya 61,4 ton. Untuk cabai, kebutuhan mencapai 2.760 ton, namun produksi lokal hanya sekitar 1.083 ton. “Ini menunjukkan ketergantungan kita pada pasokan dari luar daerah untuk kebutuhan bahan pokok,” tambah Wakil Bupati.
Melalui program Gertak Mata Babe, Wakil Bupati mengajak setiap rumah untuk menanam minimal lima polybag bawang dan cabai. “Jika setiap rumah melakukan ini, akan sangat signifikan. Biaya dapur bisa berkurang, inflasi bisa ditekan, dan petani kecil terbantu,” ujar Wakil Bupati dengan semangat.
Program ini juga mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Merah Putih Desa untuk menjadi mitra dalam penyerapan hasil panen warga, serta memastikan bahwa hasil pertanian masyarakat dapat dipasarkan dengan baik.
Gertak Mata Babe bukan sekadar gerakan tanam, tetapi merupakan gerakan gotong royong ekonomi rakyat. Pemkab Tanggamus menargetkan peningkatan produksi bawang dan cabai lokal secara signifikan dalam 1-2 tahun ke depan. “Ini bukan hanya program 100 Hari Kerja, tetapi gerakan jangka panjang untuk kemandirian pangan rakyat,” tutup Wakil Bupati.
Acara ini diakhiri dengan penanaman simbolis bawang merah dan peninjauan lahan percontohan Poktan Bunga Karya, yang akan menjadi model untuk keberhasilan program Gertak Mata Babe ke depan.***