DJADIN MEDIA— Ketua Pengurus Daerah Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya Provinsi Lampung, Hj. Nurhasanah, SH., MH., mengajak masyarakat untuk terus mengamalkan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI dalam kehidupan sehari-hari. Seruan ini disampaikan saat dirinya menjadi narasumber dalam Sosialisasi Pembinaan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan (PIP-WK) yang digelar di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandarlampung, Minggu (29/6/2025).
Kegiatan ini merupakan agenda rutin dari DPRD Kota Bandarlampung, yang kali ini diinisiasi oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandarlampung dari Fraksi PDI Perjuangan, Hj. Wiwik Anggraini, SH.
Dalam paparannya, Nurhasanah yang juga dikenal sebagai mantan Ketua DPRD Provinsi Lampung dan Dewan Pakar Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI), menegaskan pentingnya empat pilar kebangsaan sebagai penopang kokohnya NKRI.
“Empat pilar itu adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Keempatnya menjadi kompas moral dan arah bangsa di tengah arus globalisasi dan era digital,” jelas Nurhasanah.
Ia menambahkan, penguatan nilai-nilai ini penting agar masyarakat, khususnya generasi muda, tidak kehilangan jati diri di tengah derasnya informasi dan tantangan teknologi.
“Sosialisasi seperti ini sangat penting untuk memperkuat semangat kebangsaan. Jangan sampai masyarakat hanya menjadi konsumen informasi tanpa memiliki dasar ideologi yang kuat,” ujarnya.
Nurhasanah juga menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Wiwik Anggraini yang membuka ruang dialog antara masyarakat dan wakilnya di parlemen.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena memberi ruang partisipatif. Masyarakat bisa langsung berdiskusi, menyampaikan aspirasi, dan memahami bagaimana proses politik dan legislasi berjalan,” imbuhnya.
Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang sosialisasi, tetapi juga mempererat hubungan antara rakyat dan wakilnya di parlemen.
“Empat pilar bukan sekadar materi sosialisasi, tapi harus menjadi laku hidup bersama. Saat semua elemen bangsa mengamalkannya, maka Indonesia akan tetap kuat dan bersatu,” pungkas Nurhasanah.***
