DJADIN MEDIA– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan kembali mencatat prestasi gemilang di panggung nasional. Lewat inovasi di sektor peternakan, daerah ini sukses menyabet Juara Kedua dalam Indolivestock Innovation Awards 2025, yang digelar oleh Kementerian Pertanian RI.
Penghargaan bergengsi bertajuk Adi Praja Satwa Sewaka Madya itu diserahkan langsung oleh Dr. drh. Makmun, M.Sc., selaku Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan, kepada Rini Ariasih, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lampung Selatan, dalam seremoni pembukaan Indolivestock Expo & Forum 2025 di Grand City Convex, Surabaya, Rabu (2/7/2025).
Dalam kompetisi yang diikuti berbagai daerah inovatif se-Indonesia, Kabupaten Lamongan (Jatim) meraih posisi pertama, disusul Lampung Selatan di posisi kedua, dan Kabupaten Bone (Sulsel) di tempat ketiga. Penilaian dilakukan secara ketat oleh dewan juri profesional melalui verifikasi lapangan dan evaluasi mendalam atas program-program peternakan yang diajukan.
Rini Ariasih mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. Ia mengapresiasi seluruh tim dinas serta dukungan penuh dari Bupati Lampung Selatan, H. Radityo Egi Pratama, yang menurutnya menjadi motor penggerak di balik keberhasilan ini.
“Ini adalah buah dari kerja kolektif dan inovasi berkelanjutan. Kami dedikasikan penghargaan ini untuk masyarakat Lampung Selatan. Lampung Selatan Maju, Bismillah Bisa!” ujarnya antusias.
Penghargaan ini tidak hanya menambah daftar prestasi Lampung Selatan, tetapi juga mengukuhkan komitmen daerah dalam membangun sektor peternakan yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis teknologi. Program-program seperti peningkatan produktivitas ternak lokal, edukasi petani milenial, serta kolaborasi lintas sektor telah membawa dampak positif terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Prestasi ini juga mencerminkan keberhasilan visi kepemimpinan Egi–Syaiful yang menjadikan pertanian dan peternakan sebagai pilar utama pembangunan daerah.
Dengan torehan ini, Lampung Selatan diharapkan terus menjadi role model bagi daerah lain dalam mengembangkan ketahanan pangan nasional berbasis inovasi lokal dan gotong royong masyarakat.***