DJADIN MEDIA— Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh SMA Negeri 3 Kotabumi. Dalam ajang Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National School Debating Championship (NSDC) tingkat Provinsi Lampung yang digelar pada 8–9 Juli 2025, tim debat sekolah ini berhasil memboyong Juara 3, menyisihkan puluhan peserta dari 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.
Tim yang dikenal dengan nama Smantree ini digawangi oleh Mutiara Faiza Az-zahra, Kanaya Putri Salsya, dan Nejad. Formasi debat yang diturunkan dalam kompetisi adalah Mahmud Ahmadinejad, Kanaya, dan Mutiara. Dengan gaya bicara tajam dan argumentasi solid, mereka sukses menempatkan SMA 3 Kotabumi di jajaran elit debat pelajar Lampung.
“Kami bangga bisa membawa nama sekolah ke podium juara. Terima kasih kepada pembina dan pelatih yang tak pernah lelah mendampingi,” ungkap salah satu anggota tim.
Kemenangan ini juga tak lepas dari peran pelatih Hanja Aprima dan pembina Nurry Nuryani, yang secara intensif membimbing tim sejak masa persiapan hingga pelaksanaan lomba.
Namun di balik sorak kemenangan ini, muncul tanda tanya besar. Kepala sekolah SMA Negeri 3 Kotabumi, Ibu Vivi, hingga berita ini diturunkan tidak merespons pesan atau pertanyaan wartawan terkait capaian siswanya. Ketika dihubungi via WhatsApp, tak ada balasan atau tanggapan.
Kondisi ini memunculkan spekulasi di kalangan masyarakat dan pendidikan, terkait perhatian pimpinan sekolah terhadap prestasi anak didiknya.
“Prestasi siswa adalah wajah sekolah. Jika pihak sekolah sendiri terkesan tak antusias, bagaimana publik bisa percaya bahwa sekolah ini menghargai capaian anak-anaknya?” ujar salah satu orang tua siswa yang enggan disebut namanya.
Sebagai informasi, juara pertama dalam kompetisi NSDC Lampung 2025 diraih oleh SMA Al-Kautsar Bandar Lampung, disusul oleh SMA Negeri 2 Bandar Lampung di posisi kedua.
Kompetisi LDBI dan NSDC tak hanya menjadi ajang adu argumentasi, tapi juga indikator kemampuan berpikir kritis, penguasaan bahasa, dan daya saing siswa di tingkat provinsi hingga nasional.
Diharapkan, prestasi Smantree ini mampu memantik semangat siswa lain, sekaligus mendorong sekolah untuk lebih aktif memberikan dukungan, pengakuan, dan apresiasi nyata kepada para pejuang akademik yang mengharumkan nama lembaga.***
