DJADIN MEDIA– Suara-suara semangat dan ketekunan terdengar dari ruang pelatihan Lapas Kelas IIA Kalianda, Senin (14/7/2025). Di balik jeruji, puluhan warga binaan mengikuti pelatihan kerajinan tapis tahap III, sebuah seni warisan khas Lampung yang kini menjadi jembatan harapan bagi mereka.
Program pelatihan ini merupakan hasil sinergi berkelanjutan antara Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Lampung Selatan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Lampung Selatan, serta Lapas Kalianda. Pelatihan ini tak hanya menumbuhkan keterampilan, tapi juga rasa percaya diri dan peluang hidup yang lebih baik pasca menjalani hukuman.
Level Lanjut, Motif Lebih Rumit
Berbeda dari tahap-tahap sebelumnya, kali ini para peserta diajarkan teknik lanjutan pembuatan tapis, dengan motif yang lebih kompleks dan nilai artistik yang lebih tinggi. Mereka diajak untuk menanamkan ketelitian, kesabaran, dan jiwa seni dalam setiap helai benang yang dirajut.
Kalapas Kelas IIA Kalianda, Beni Nurrahman, menegaskan pentingnya program ini dalam pembinaan warga binaan.
“Kami ingin mereka keluar dari sini tidak hanya dengan masa lalu, tapi juga dengan bekal keterampilan yang bisa mengubah masa depan,” ujarnya.
Membatik Harapan Lewat Tapis
Menurut Beni, pelatihan tapis tak sekadar menjadi sarana pelestarian budaya, tapi juga sebagai jalan untuk mandiri secara ekonomi bagi para narapidana. Dengan keterampilan ini, mereka punya peluang membangun usaha kecil berbasis kerajinan setelah bebas.
“Kerja sama dengan Dekranasda ini menjadi jendela baru bagi warga binaan agar lebih percaya diri dan tidak kembali ke jalan yang salah,” tambah Beni.
Dari Tangan Terbatas, Lahir Karya Bernilai Tinggi
Hasil karya para warga binaan tak akan sekadar disimpan. Produk tapis yang mereka hasilkan akan dipamerkan dan dipasarkan dalam kegiatan Dekranasda, sebagai bukti bahwa kreativitas dan harapan bisa tumbuh bahkan di tempat yang tak terduga.
Program ini pun menjadi cerminan bahwa pembinaan di dalam lapas tak hanya soal hukuman, tetapi juga soal pemulihan, pemberdayaan, dan pengharapan.***