DJADIN MEDIA— Provinsi Lampung semakin menguatkan posisinya sebagai salah satu daerah strategis dalam program swasembada pangan nasional. Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal melalui Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, menerima audiensi Brigade Pangan Provinsi dan empat kabupaten di Ruang Kerja Sekretariat Daerah, Komplek Kantor Gubernur, Selasa (15/7/2025).
Pertemuan tersebut menjadi forum sinergi antara pemerintah dan pelaku pertanian, khususnya dalam mendukung percepatan tanam dan peningkatan produktivitas pangan strategis, seperti beras dan jagung. Hadir dalam kesempatan itu Kepala Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung, Adi Destriadi Sutisna, selaku penanggung jawab Brigade Pangan Provinsi bersama perwakilan Brigade Pangan dari Kabupaten Mesuji, Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Tulang Bawang.
Adi menyampaikan bahwa Brigade Pangan kini mengemban peran lebih besar, tidak hanya sebagai pendamping, tetapi sebagai ujung tombak regenerasi petani muda dan penggerak optimalisasi lahan non-produktif. Pada program 2024, sebanyak 28 ribu hektare lahan akan dioptimalkan dengan melibatkan petani milenial secara aktif.
“Brigade Pangan adalah kekuatan baru pertanian Lampung. Dengan sinergi antardaerah dan dukungan penuh Pemprov, kita optimistis Lampung akan menjadi lumbung pangan nasional,” ujar Adi.
Saat ini terdapat 140 Brigade Pangan yang tersebar di empat kabupaten prioritas. Masing-masing brigade terdiri dari 15 petani milenial yang telah difasilitasi alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mempercepat aktivitas tanam di lapangan.
Sekdaprov Marindo Kurniawan menyambut baik semangat yang dibawa para petani milenial dan menyatakan komitmen Pemprov Lampung untuk terus mendukung program peningkatan kapasitas SDM pertanian. Ia menekankan pentingnya regenerasi petani sebagai kekuatan masa depan ketahanan pangan.
“Inti dari pertemuan ini adalah silaturahmi dan sinergi. Kami harap Balai Pelatihan Pertanian terus menjadi garda terdepan dalam peningkatan kompetensi penyuluh dan regenerasi petani muda,” ujar Marindo.
Pada pertemuan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung menyampaikan pentingnya perluasan anggaran guna mendorong program tanam hortikultura, terutama di lahan rawa yang menjadi sasaran program optimalisasi lahan (Oplah).
Provinsi Lampung menargetkan perluasan areal tanam lebih dari 1 juta hektare dengan indeks pertanaman meningkat menjadi 2 hingga 3 kali dalam setahun. Upaya ini akan didukung dengan penguatan irigasi, kelancaran distribusi pupuk, serta pengembangan varietas unggul untuk menjawab tantangan perubahan iklim dan dinamika ekonomi global.***