DJADIN MEDIA— Dalam Rapat Koordinasi Forkopimda bersama instansi vertikal, BUMN, dan BUMD se-Provinsi Lampung yang digelar di Hotel Akar, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyerukan pentingnya penguatan kolaborasi antarlembaga sebagai motor utama pembangunan daerah dalam kerangka Lampung Maju Menuju Indonesia Emas.
“Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah semata. Kita harus berkolaborasi, bersinergi, dan bergerak bersama untuk membangun Lampung yang lebih maju, adil, dan sejahtera,” ujar Gubernur Mirza dalam arahannya.
Ia menekankan bahwa langkah pembangunan lima tahun ke depan harus selaras dengan visi Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, sekaligus menjawab tantangan nyata di daerah seperti kemiskinan, ketimpangan, dan keterbatasan infrastruktur.
Fokus Prioritas: Infrastruktur, Hilirisasi, Energi, dan Layanan Dasar
Dalam forum tersebut, Gubernur Mirza mengajak semua mitra pembangunan untuk mengambil peran strategis dalam berbagai isu utama:
- Peningkatan kualitas infrastruktur
- Penurunan angka kemiskinan
- Penguatan hilirisasi industri
- Pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan
- Ketahanan energi dan pengembangan kawasan ekonomi baru
- Optimalisasi lapangan kerja
- Perlindungan kelompok rentan dan mitigasi perubahan iklim
“Ini bukan sekadar rencana, tapi langkah nyata menuju transformasi ekonomi dan sosial yang inklusif,” kata Mirza.
Lampung Tumbuh, Ekonomi Bergerak
Gubernur juga memaparkan capaian positif Lampung. Pada Triwulan I tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Lampung mencapai 5,47% (yoy) — tertinggi di wilayah Sumatera. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung menyentuh angka Rp483,8 triliun, dengan sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan sebagai kontributor utama.
“Ini momentum. Kita tidak boleh lengah. Harus kita kawal agar pertumbuhan ini berkelanjutan dan berdampak luas bagi masyarakat bawah,” tegasnya.
Dorongan Nyata: MBG, Koperasi Merah Putih, dan Digitalisasi Layanan
Gubernur Mirza mengajak semua pihak mendukung program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), inisiatif Lampung sebagai lumbung pangan dan energi, serta penguatan koperasi desa/kelurahan Merah Putih.
Ia juga menekankan pentingnya penggunaan aplikasi Lampung In milik Pemprov sebagai platform integrasi layanan, informasi, dan partisipasi publik.
“Digitalisasi adalah masa depan. Dengan platform ini, kita tidak hanya mendekatkan layanan, tapi juga membuka ruang bagi masyarakat untuk ikut membangun Lampung,” tutupnya.***