DJADIN MEDIA– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan menggelar acara pisah sambut Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) dari Afni Carolina, S.H., M.H., kepada penggantinya Suci Wijayanti, S.H., M.Kn., pada Senin malam, 28 Juli 2025. Bertempat di Aula Sebuku, rumah dinas bupati, acara berlangsung hangat dan sarat makna.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Bupati Radityo Egi Pratama, Wakil Bupati M. Syaiful Anwar, unsur Forkopimda, Sekda, Staf Ahli Bupati, para camat, pengurus TP PKK, Dharma Wanita Persatuan, hingga tokoh adat Sai Batin Lima Marga.
Dalam sambutannya, Bupati Egi memberikan apresiasi tinggi atas kinerja Kajari sebelumnya, Afni Carolina, yang menurutnya adalah figur perempuan kuat, tangguh, dan menjadi mitra penting dalam pembangunan hukum di Lampung Selatan.
“Kami bangga pernah bekerja bersama sosok Kajari perempuan yang tegas dan penuh integritas. Saya ucapkan terima kasih dan selamat bertugas di tempat yang baru,” kata Egi.
Ia juga menyambut baik kehadiran Kajari baru, Suci Wijayanti, dengan harapan agar sinergi positif yang telah terbangun dapat terus dilanjutkan.
“Kita akan memulai langkah baru, salah satunya dialog terbuka dengan para kepala desa, untuk membangun sistem hukum yang lebih transparan dan humanis,” lanjut Egi.
Afni Carolina dalam kesempatan itu menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan selama bertugas. Ia mengaku bangga posisi strategis ini kini dilanjutkan oleh sesama perempuan.
“Saya percaya Ibu Suci akan mampu membawa Kejari Lampung Selatan ke arah yang lebih baik. Terima kasih atas kebersamaan yang luar biasa,” ucap Afni penuh haru.
Sementara itu, Suci Wijayanti mengungkapkan tekadnya untuk menjaga dan memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah serta seluruh stakeholder hukum dan masyarakat.
“Saya datang membawa semangat baru, tapi juga menghormati pondasi yang telah dibangun sebelumnya. Kita ingin Lampung Selatan menjadi rumah keadilan dan integritas,” ujar Suci.
Acara ditutup dengan pemberian cenderamata sebagai simbol kesinambungan dan komitmen dalam membangun sistem hukum yang inklusif, adil, dan berpihak pada kepentingan rakyat. Malam itu menjadi penanda awal dari babak baru penegakan hukum di Bumi Khagom Mufakat.***