DJADIN MEDIA – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Lampung Selatan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Lifeskill pengolahan roti bagi warga Desa Titiwangi, Kecamatan Candipuro, sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat di wilayah rawan narkoba. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, mulai 11 hingga 13 Agustus 2025, diikuti oleh 20 peserta yang merupakan warga setempat.
Kepala BNNK Lampung Selatan, AKBP Rahmad Hidayat, S.E., M.M., secara resmi membuka kegiatan ini pada Senin (11/8). Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu langkah strategis dalam memberdayakan masyarakat agar memiliki keterampilan yang dapat dijadikan modal usaha, sekaligus menjadi upaya preventif dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.
“Kegiatan ini merupakan kolaborasi erat antara BNNK Lampung Selatan dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kalianda. Kami menghadirkan narasumber dan instruktur yang kompeten di bidang pengolahan roti untuk memberikan pembekalan teori dan praktik secara langsung,” jelas AKBP Rahmad.
Sebagai narasumber, hadir Andri Abadi, S.E., Kasi Pemasaran dan Kerjasama BLK Kalianda, yang memberikan materi mengenai teknik pemasaran produk hasil pelatihan dan bagaimana membangun usaha mandiri. Sedangkan instruktur kejuruan pengolahan roti, Ari Febrianti, A.Md., memberikan pembelajaran langsung tentang berbagai teknik pembuatan roti serta pengelolaan peralatan yang digunakan.
Dalam pembukaan kegiatan juga hadir Camat Candipuro, Sumiyati, S.E., dan Kepala Desa Titiwangi, Sumari, yang menyaksikan secara langsung penyerahan alat dan bahan pelatihan kepada para peserta. Camat Candipuro menyambut baik kegiatan ini dan berharap pelatihan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi warga desa.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat, tidak hanya menambah keterampilan warga, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa serta memperkuat ketahanan sosial di tengah ancaman penyalahgunaan narkoba,” ujar Sumiyati.
Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi komprehensif mulai dari pemilihan bahan baku berkualitas, proses pengolahan adonan, teknik pemanggangan, hingga pengemasan produk roti yang menarik dan higienis. Selain itu, peserta juga diberi pelajaran mengenai manajemen usaha kecil dan strategi pemasaran agar produk dapat dikenal luas dan mampu bersaing di pasar.
BNNK Lampung Selatan juga memberikan dukungan berupa alat-alat dan bahan pelatihan agar peserta dapat langsung mempraktikkan ilmunya dan kemudian mengembangkan usaha secara mandiri di desa masing-masing. Hal ini diharapkan dapat menjadi sumber penghasilan alternatif yang positif dan mencegah warga dari jerat narkoba.
AKBP Rahmad Hidayat menegaskan komitmen BNNK dalam menjalankan program pemberdayaan berbasis keterampilan sebagai bagian dari strategi pencegahan penyalahgunaan narkoba secara berkelanjutan. Ia mengajak semua pihak, khususnya pemerintah desa dan masyarakat, untuk terus bersinergi dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif.
“Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan lifeskill seperti ini merupakan upaya nyata kami untuk membangun ketahanan sosial yang kuat sehingga tercipta komunitas yang mandiri dan jauh dari pengaruh negatif narkoba,” tutupnya.***