DJADIN MEDIA— Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan menunjukkan komitmennya untuk menanggapi berbagai aspirasi masyarakat, tidak hanya terkait infrastruktur, tetapi juga kesejahteraan sosial warga terdampak pembangunan proyek nasional. Seperti halnya warga Dusun Buring, Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan, yang mengalami kesulitan hidup akibat lahan jagung mereka terdampak proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Pada Jumat (22/8/2025), pejabat struktural Pemkab Lampung Selatan meninjau langsung lahan milik Kholili (75) beserta istrinya. Kunjungan ini dihadiri Kepala Dinas Sosial Puji Sukanto, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan M. Sefri Masdian, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Dwi Jatmiko, serta Camat Penengahan Syaifulloh. Mereka diterima Kepala Desa Sukabaru Abid Yusup dan Ketua Pokmas Desa Sukabaru Suradi.
Selain meninjau kondisi warga, rombongan juga menyalurkan bantuan berupa bahan pangan, karung beras, perlengkapan tidur, dan peralatan mandi. Kepala Dinas Damkar M. Sefri Masdian mewakili bupati menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk kepekaan dan kepedulian Bupati Radityo Egi Pratama terhadap masyarakat yang terdampak penggusuran. “Bupati sangat prihatin karena warga harus mengais rejeki sebagai pemulung akibat lahan jagung mereka digusur untuk proyek nasional. Semua OPD diharapkan peka terhadap kondisi warga,” ujar Sefri Masdian.
Kepala Desa Sukabaru Abid Yusup menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah daerah, sementara Ketua Pokmas Suradi menjelaskan bahwa Kholili adalah salah satu dari 56 warga yang lahan jagungnya terdampak JTTS sejak 2016. Hingga kini, kompensasi ganti rugi belum dibayarkan. Suradi meminta dukungan pemerintah desa, camat, dan pejabat Pemkab Lampung Selatan agar audiensi dengan bupati bisa terwujud.
Menanggapi hal tersebut, Sefri Masdian memastikan pihaknya akan menyampaikan permintaan warga kepada Bupati Radityo Egi Pratama, dengan harapan permasalahan penggusuran ini segera mendapatkan solusi. “Kami mendukung upaya masyarakat melalui Pokmas, dan juga akan mendorong agar permasalahan ini tidak berlarut-larut, sehingga warga tidak terkatung-katung,” jelasnya.***