DJADIN MEDIA– Sekretaris Jenderal Organisasi Masyarakat (Ormas) Laskar Lampung, Panji Padang Ratu, menegaskan bahwa rezim Prabowo-Gibran merupakan simbol perubahan signifikan dalam pembangunan Indonesia. Menurutnya, pemerintah saat ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada membangun suasana kebahagiaan yang menyertai kemajuan nasional.
“Rezim Prabowo-Gibran hendak menunjukkan kepada dunia bahwa pembangunan Indonesia bisa dijalankan dengan suka cita, bukan sekadar rutinitas birokratis atau formalitas politik,” ujar Panji Padang Ratu dalam pernyataannya, Kamis, 28 Agustus 2025. Ia menambahkan, semangat ini tercermin sejak masa kampanye, di mana konsep pembangunan tidak hanya diartikan secara material, tetapi juga melibatkan kebahagiaan dan optimisme masyarakat sebagai indikator keberhasilan.
Panji menyoroti cara rezim ini mengajak masyarakat dan seluruh pendukung untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan. “Mereka mendorong semua pihak untuk merasa bahagia dalam menyaksikan dan terlibat dalam kontestasi politik dan pembangunan di negara besar seperti Indonesia, yang menghubungkan ribuan pulau, suku, budaya, hingga bahasa yang berbeda-beda,” jelasnya.
Menurut Panji, meski sebagian pihak menilai ajakan ini kontroversial dan mungkin terkesan kurang berpendidikan atau terlalu sederhana, langkah ini memiliki relevansi kuat dalam membangun dukungan primordial terhadap pembangunan. “Intinya, pembangunan tidak selalu identik dengan kerja keras yang melelahkan. Dengan menanamkan kebahagiaan, masyarakat akan lebih termotivasi untuk berkontribusi,” ujarnya.
Dalam konteks geopolitik global yang sedang memanas, khususnya di Timur Tengah dan Eropa Timur, Panji menyebut rezim Prabowo-Gibran berhasil menunjukkan stabilitas Indonesia. “Di tengah gejolak global, pemerintah mampu menjaga agar kondisi dalam negeri tetap kondusif dan optimis. Ini menegaskan bahwa pembangunan bisa berlangsung tanpa terganggu oleh fluktuasi politik internasional,” tambahnya.
Lebih lanjut, Panji menekankan bahwa pesan kebahagiaan dalam pembangunan juga berperan penting dalam menciptakan iklim investasi yang sehat. “Investor akan lebih percaya diri menanamkan modal ketika melihat stabilitas, optimisme, dan semangat kebahagiaan yang menyertai pembangunan. Sektor industri, teknologi, dan komoditas bisa berkembang lebih pesat dengan dukungan masyarakat yang antusias,” katanya.
Panji menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa pendekatan pembangunan berbasis kebahagiaan ini bukan hanya retorika politik, tetapi langkah strategis untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, masyarakat yang produktif, dan iklim sosial-politik yang harmonis. “Indonesia memerlukan investasi berkelanjutan, masyarakat yang bahagia, dan kepemimpinan yang visioner. Rezim Prabowo-Gibran sedang berusaha mewujudkan semua itu secara nyata,” tutupnya.***