DJADIN MEDIA– Upaya mempercantik wajah Kantor Bupati Pringsewu melalui rehabilitasi taman depan kantor kini terealisasi berkat dukungan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Lampung. Pengerjaan proyek ini menandai kolaborasi antara pihak perbankan dan pemerintah daerah dalam mewujudkan ruang publik yang nyaman dan estetis, tanpa mengandalkan anggaran APBD.
Hal tersebut disampaikan Bambang Adi Pranata, MM., yang mendampingi Plt. Kabid Pemerintahan Pembangunan Manusia (PPM) Rara Sukma, ST., MPWK., saat ditemui di kantornya, Kamis (11/9/2025). Bambang menegaskan bahwa seluruh dana yang digunakan untuk renovasi taman berasal dari CSR Bank Lampung, tanpa ada kontribusi dari APBD.
Awalnya, Bupati Riyanto Pamungkas hanya mengusulkan dana sebesar Rp60 juta untuk renovasi taman. Namun, dana CSR dari Bank Lampung ternyata mencapai Rp103 juta, sehingga memungkinkan taman direnovasi lebih optimal dengan melibatkan pihak ketiga profesional. “Dari situ, bupati melanjutkan renovasi taman dengan pihak ketiga agar hasilnya lebih maksimal,” ujar Bambang.
Meski demikian, dalam pelaksanaan renovasi, pihak ketiga memperkirakan biaya akhir mencapai sekitar Rp120 juta. Kekurangan dana sebesar Rp17 juta akhirnya ditanggung langsung oleh Bupati Riyanto dari dana pribadi. “Karena memang dana CSR tidak cukup menutupi seluruh biaya, bupati mengambil inisiatif menggunakan dana pribadinya agar proyek tetap selesai sesuai rencana,” tambah Bambang.
Setelah taman depan kantor rampung, Bupati Riyanto masih menaruh perhatian pada median jalan di sekitar kantor, yang juga menjadi titik fokus estetika dan kenyamanan publik. Taman pada median jalan, mulai dari depan Dinas Kesehatan, depan Kantor Bupati, hingga ujung kantor Dinas PUPR, direncanakan diperbarui dengan tanaman baru agar lebih hijau dan rapi. Bambang menegaskan bahwa renovasi taman median jalan ini tidak menggunakan dana CSR, melainkan sepenuhnya berasal dari anggaran pribadi Bupati.
Pengelolaan dana CSR, menurut Bambang, dilakukan melalui Bappeda Kabupaten Pringsewu, yang berfungsi sebagai sekretariat CSR daerah. Mekanisme ini memastikan transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana CSR untuk pembangunan infrastruktur yang berdampak positif bagi publik. “Bappeda memfasilitasi alokasi CSR sehingga proyek berjalan tertib dan sesuai prosedur. Dana CSR benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” kata Bambang.
Pengerjaan taman ini tidak hanya meningkatkan nilai estetika kantor bupati, tetapi juga diharapkan dapat menjadi ruang publik yang nyaman bagi pegawai, tamu, maupun masyarakat yang berkunjung ke kantor pemerintahan. Taman yang hijau, tertata, dan bersih diyakini bisa memberikan efek positif terhadap suasana kerja dan memperkuat citra pemerintah daerah yang peduli terhadap lingkungan dan estetika kota.
Selain itu, proyek ini menjadi contoh nyata kolaborasi strategis antara lembaga keuangan dan pemerintah daerah. Dengan memanfaatkan dana CSR untuk pembangunan fasilitas publik, pemerintah dapat mengalokasikan anggaran APBD untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak, sementara pihak swasta turut berkontribusi terhadap pengembangan infrastruktur yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Bupati Riyanto menegaskan komitmennya untuk tetap menjaga kualitas taman yang telah direnovasi serta memperhatikan keberlanjutan pengelolaannya. Rencana ke depan termasuk pemeliharaan rutin dan penambahan tanaman hias agar taman selalu hijau dan menarik. Inisiatif ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain untuk memaksimalkan pemanfaatan CSR secara tepat guna bagi pembangunan lokal.***
