• Biolink
  • Djadin Media
  • Network
  • Sample Page
Sunday, November 9, 2025
  • Login
Djadin Media
  • Beranda
  • Daerah
  • Ekonomi & Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Politik
  • Teknologi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Ekonomi & Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Politik
  • Teknologi
No Result
View All Result
Djadin Media
No Result
View All Result
Home Daerah

Tari Tuping 12 Wajah Jadi Sorotan, 50 Pelajar Lampung Selatan Ikuti Workshop Pelestarian Budaya

MeldabyMelda
September 22, 2025
in Daerah
0
Tari Tuping 12 Wajah Jadi Sorotan, 50 Pelajar Lampung Selatan Ikuti Workshop Pelestarian Budaya

DJADIN MEDIA– Upaya melestarikan warisan budaya daerah kembali digaungkan di Kabupaten Lampung Selatan. Sebanyak 50 pelajar dari lima sekolah mengikuti Workshop Tari Tuping 12 Wajah yang digelar selama tiga hari, 22–24 September 2025, di Aula SMA Negeri 2 Kalianda. Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang pelatihan seni, melainkan juga wadah edukasi untuk menanamkan nilai sejarah, filosofi, dan identitas budaya Lampung kepada generasi muda.

Workshop ini dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Intji Indriati, mewakili Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga warisan leluhur agar tetap hidup di tengah gempuran budaya global.

“Melalui kegiatan ini, kita ingin memastikan Tari Tuping 12 Wajah tidak hanya menjadi tontonan seremonial, tapi benar-benar hidup di hati masyarakat, khususnya anak-anak muda Lampung,” ujar Intji.

Peserta berasal dari SMPN 1 Kalianda, SMPN 1 Katibung, SMAN 1 Kalianda, SMAN 2 Kalianda, dan SMK Negeri 2 Kalianda. Mereka mendapat pembekalan dari narasumber berkompeten. Yoga Pramana, SH dari Keratuan Darah Putih, menyampaikan materi mengenai sejarah dan filosofi Tari Tuping 12 Wajah, menguraikan bagaimana setiap topeng merepresentasikan semangat perjuangan, karakter, serta perjalanan sejarah Lampung. Sementara Husin, SE memberikan pelatihan koreografi, dan pelatih seni lokal Samsul Nasri membimbing praktik langsung gerakan tari.

“Tari Tuping adalah warisan otentik Lampung. Ia bukan sekadar tarian, melainkan simbol perjuangan rakyat dan identitas budaya yang harus dijaga dari generasi ke generasi,” jelas Yoga Pramana.

Kegiatan ini turut dihadiri pejabat daerah, di antaranya Sekretaris Dinas Pendidikan Lampung Selatan Ahmad Cahyadi, Plt. Kepala Dinas PPPA dr. Nanci, serta para kepala sekolah dan perwakilan Dewan Kesenian Kabupaten Lampung Selatan (DKKLS). Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan nyata atas upaya pelestarian budaya daerah.

Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama, dalam pesannya, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan program “Satu Sekolah Satu Kesenian Lampung.” Menurutnya, langkah ini akan memastikan bahwa setiap sekolah di Lampung Selatan memiliki kesenian tradisional yang terus dibina, dipraktikkan, dan diwariskan secara konsisten.

“Kesenian tradisional hanya akan hidup jika diwariskan oleh generasi muda. Karena itu, Pemkab Lampung Selatan akan memperkuat program Satu Sekolah Satu Kesenian Lampung, agar seni dan budaya daerah kita tidak hilang ditelan zaman,” tegas Bupati.

Workshop ini juga sejalan dengan program unggulan Pemkab, yakni Agro Edu Wisata, yang mengusung konsep wisata berbasis edukasi dan kearifan lokal. Melalui sinergi budaya dan pendidikan, pemerintah berharap dapat menjadikan Lampung Selatan sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menampilkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan tradisi.

Menariknya, kegiatan ini juga mendapat perhatian nasional. Rencananya, Utusan Khusus Presiden bidang Pariwisata, Zita Anjani, akan hadir pada hari kedua workshop. Kehadiran tokoh nasional tersebut diharapkan mampu membuka peluang lebih besar agar Tari Tuping 12 Wajah mendapat pengakuan di tingkat nasional, bahkan internasional.

Selain mempelajari gerakan tari, para peserta juga menyelami filosofi mendalam di balik setiap topeng. Dari wajah-wajah Tuping, mereka belajar tentang keberanian, pengorbanan, persatuan, dan semangat perjuangan yang melekat dalam sejarah masyarakat Lampung.

“Pelestarian budaya bukan hanya tugas seniman atau pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Melalui generasi muda, Tari Tuping akan terus hidup dan menjadi kebanggaan Lampung di panggung dunia,” pungkas Intji.***

Source: ALFARIEZIE
Tags: Agro Edu WisataBudaya Lampung SelatanSatu Sekolah Satu KesenianTari Tuping 12 WajahWarisan Budaya NusantaraWorkshop Seni Lampung
Previous Post

Putri Maya Rumanti: Dari Kasus Vina Cirebon Hingga Bongkar Skandal Pendidikan Bandar Lampung

Next Post

Lampung di Persimpangan Energi: SP3 PT LEB Jadi Penentu Masa Depan PAD dan Migas Daerah

Next Post
Lampung di Persimpangan Energi: SP3 PT LEB Jadi Penentu Masa Depan PAD dan Migas Daerah

Lampung di Persimpangan Energi: SP3 PT LEB Jadi Penentu Masa Depan PAD dan Migas Daerah

Facebook Twitter

Alamat Kantor

Perumahan Bukit Billabong Jaya Blok C6 No. 8,
Langkapura, Bandar Lampung
Email Redaksi : lampunginsider@gmail.com
Nomor WA/HP : 081379896119

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
  • Ekonomi & Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Politik
  • Teknologi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In