DJADIN MEDIA- Di sebuah desa yang dikelilingi hamparan sawah dan pepohonan rimbun, berdiri sebuah rumah tua yang kini telah kosong selama puluhan tahun. Warga sekitar menyebut rumah itu sebagai “Rumah Tua di Ujung Desa.” Bangunannya bergaya kolonial dengan dinding yang sudah rapuh, atap genteng yang banyak runtuh, serta jendela kayu yang berderit ketika tertiup angin malam. Meskipun sudah lama ditinggalkan, rumah itu tetap menjadi bahan perbincangan, terutama karena cerita mistis yang melekat padanya.
Konon, rumah itu dulunya dimiliki oleh seorang keluarga kaya raya yang mendadak menghilang tanpa jejak. Ada yang mengatakan mereka pindah secara diam-diam karena terlilit hutang, namun versi lain menyebutkan keluarga itu mengalami kejadian tragis yang tidak pernah terungkap. Dari situlah kisah mistis bermula.
Warga desa sering mendengar suara-suara aneh dari dalam rumah, terutama saat tengah malam. Suara langkah kaki, pintu berderit, hingga tangisan samar kerap terdengar, seakan ada penghuni tak kasatmata yang masih menetap di sana. Beberapa warga yang nekat melintas di depan rumah itu saat larut malam mengaku melihat bayangan perempuan berambut panjang berdiri di jendela lantai dua, menatap ke arah jalan dengan tatapan kosong.
Selain itu, ada pula kisah tentang seorang pemuda desa yang mencoba membuktikan bahwa cerita-cerita itu hanya mitos. Ia masuk ke rumah tua itu bersama teman-temannya. Awalnya mereka hanya menemukan perabotan berdebu, foto keluarga yang sudah pudar, dan buku-buku tua yang berserakan. Namun, ketika jam menunjukkan pukul dua belas malam, salah satu temannya tiba-tiba menjerit histeris karena melihat sosok hitam besar di pojok ruangan. Sejak malam itu, pemuda tersebut jatuh sakit dan tidak pernah lagi berbicara tentang pengalamannya.
Meski menyeramkan, rumah tua itu kini menjadi semacam “penjaga” cerita rakyat desa. Para orang tua sering menggunakan kisah rumah tersebut untuk menakut-nakuti anak-anak agar tidak pulang terlalu malam. Bagi sebagian warga, rumah tua itu hanyalah bangunan kosong yang penuh misteri, tetapi bagi yang percaya, rumah tersebut adalah tempat di mana dunia nyata dan dunia gaib saling bersinggungan.
Hingga kini, tak ada yang berani merobohkan atau merenovasi rumah itu. Entah karena rasa takut akan kutukan, atau karena rasa hormat terhadap sejarah yang melekat di balik temboknya. Yang jelas, rumah tua di ujung desa akan terus menjadi legenda mistis yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.***