DJADIN MEDIA– Masa jabatan Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia dipandang sudah mencapai titik yang membanggakan, namun waktunya kini publik dan PSSI membuka lembaran baru dengan menghadirkan pelatih baru yang bisa membawa Skuat Garuda ke level lebih tinggi. Para pengamat menekankan, publik harus legowo dan memberi kesempatan kepada strategi baru demi perkembangan sepak bola Indonesia.
Pengamat sepak bola asal Bandar Lampung, Yusuf Alfaruq, menekankan bahwa prestasi Shin Tae-yong tidak bisa dipandang sebelah mata. “Dia sudah mencatat sejarah penting untuk Timnas Indonesia, termasuk membawa tim lebih kompetitif di kancah Asia. Tetapi terlalu lama mempertahankan periode kedua bisa jadi malah mereduksi peluang untuk prestasi baru,” ujarnya pada Selasa, 21 Oktober 2025. Yusuf bahkan membandingkan dengan pengalaman Jose Mourinho di Chelsea pada periode keduanya yang justru meninggalkan skandal dan konflik internal, tanpa menorehkan keberhasilan yang berarti.
Yusuf menambahkan, “Shin Tae-yong memang legenda bagi sepak bola Indonesia, tetapi sejarah tidak bisa diulang begitu saja. Publik perlu memahami bahwa kesempatan kedua tidak selalu memberi hasil yang sama, bahkan bisa mengurangi motivasi tim.”
Senada, Pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) Biru Alap-Alap, menegaskan bahwa tekanan publik terhadap Timnas Indonesia saat ini sangat besar. “Ekspektasi untuk meraih prestasi tinggi terus meningkat. Memaksakan Shin Tae-yong kembali justru bisa menimbulkan gesekan dan ketidaknyamanan, baik bagi dia maupun tim,” jelasnya pada Senin, 20 Oktober 2025. Menurutnya, langkah yang bijak adalah memberikan ruang bagi pelatih baru yang memiliki pendekatan lebih modern dan terukur dalam mengembangkan potensi pemain muda.
Alap-Alap menekankan pentingnya move on, bukan untuk melupakan jasa Shin Tae-yong, tetapi untuk meneruskan perjuangannya. “Kita perlu mencari pelatih yang bisa membawa tim lebih jauh, memaksimalkan potensi pemain, dan menghadirkan strategi yang lebih detail. Dengan cara ini, perjuangan Shin Tae-yong tetap berlanjut, dan Timnas Indonesia bisa bersaing di kompetisi elit Asia bahkan dunia,” katanya.
PSSI sendiri dalam waktu dekat dijadwalkan akan mengumumkan pelatih baru bagi Skuat Garuda, meski belum ada tanggal pastinya. Nama calon pelatih bisa berasal dari Eropa atau Asia, namun fokus utama tetap pada rekam jejak prestasi dan kemampuan mengembangkan skuat. Pilihan pelatih baru ini diharapkan mampu mengombinasikan strategi modern, manajemen tim yang solid, serta kemampuan membentuk mental juara bagi para pemain.
Publik sepak bola Indonesia kini ditantang untuk mendukung keputusan PSSI dengan lapang dada. Kembali kepada mantan pelatih tidak selalu menjamin hasil yang sama. Sebaliknya, menghadirkan figur baru memberikan harapan dan energi segar untuk meraih prestasi yang lebih tinggi, termasuk target menembus turnamen kelas dunia dan kompetisi elit di Asia.***
