DJADIN MEDIA – Dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 dan Hari Santri Nasional 2025, Wakil Bupati Tanggamus Agus Suranto menyerukan semangat kolaborasi, persatuan, dan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. Momentum ini menjadi ajang penting untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan semangat gotong royong di kalangan generasi muda dan santri.
Upacara gabungan yang digelar di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanggamus ini dihadiri oleh Forkopimda, pimpinan instansi vertikal, organisasi keagamaan, serta ribuan pemuda dan santri dari berbagai elemen masyarakat. Kegiatan berlangsung khidmat dengan semangat nasionalisme yang tinggi, menegaskan komitmen seluruh lapisan masyarakat untuk bergerak bersama demi kemajuan daerah dan bangsa.
Wakil Bupati Agus Suranto dalam amanatnya menekankan bahwa pergerakan pemuda bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga berupa pemikiran, inovasi, dan kolaborasi nyata. “Pemuda-pemudi bergerak berarti bukan hanya secara fisik, tetapi aktif dalam pemikiran, inovasi, dan kolaborasi. Persatuan bangsa kita memerlukan langkah konkret, bukan sekadar kata,” tegasnya.
Tema peringatan Sumpah Pemuda tahun ini, “Pemuda-Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu,” menjadi landasan bagi Wakil Bupati untuk mendorong generasi muda Tanggamus meneguhkan persatuan, berinovasi, dan memberi kontribusi nyata bagi pembangunan daerah. Ia menegaskan, tantangan globalisasi, perkembangan teknologi, hingga perbedaan sosial dan budaya harus menjadi peluang untuk berinovasi dan berkolaborasi, bukan penghalang. “Walau kita berbeda suku, budaya, dan agama, kita tetap satu Indonesia. Kolaborasi adalah kunci untuk mewujudkan kemajuan,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati juga menyinggung peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang mengangkat tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.” Ia menekankan pentingnya peran santri dalam sejarah perjuangan bangsa, terutama melalui Resolusi Jihad yang dikumandangkan KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. “Santri bukan hanya ahli mengaji, tapi juga pejuang sejati. Mereka berjuang dengan ilmu, doa, tenaga, bahkan nyawa. Bagi santri, menjaga agama dan menjaga negeri adalah dua hal yang tak terpisahkan,” kata Agus Suranto.
Wakil Bupati menekankan bahwa santri masa kini harus menjadi garda terdepan dalam menghadapi arus digitalisasi, penyebaran hoaks, dan krisis moral generasi muda. Dengan bekal ilmu dan akhlak, santri diharapkan mampu menjadi penyejuk di tengah perbedaan, menebarkan nilai Islam rahmatan lil ‘alamin, serta membawa kedamaian dan kebaikan bagi masyarakat luas.
Ia pun memberikan sejumlah pesan strategis bagi para santri:
1. Menggunakan ilmu untuk membangun, bukan merusak atau menjatuhkan orang lain.
2. Memanfaatkan media sosial sebagai sarana dakwah positif, bukan penyebaran kebencian.
3. Menjadi santri yang cinta damai, berakhlak mulia, dan mencintai tanah air.
Selain menekankan peran pemuda dan santri, Wakil Bupati Agus Suranto juga mengingatkan seluruh masyarakat untuk mengaktualisasikan semangat kolaborasi dalam kehidupan sehari-hari. “Mengawal dan menjaga Indonesia bukan hanya dengan kata-kata, tapi dengan tindakan nyata melalui kerja keras, kejujuran, dan kepedulian terhadap sesama,” ujarnya.
Upacara ini tidak hanya menjadi perayaan simbolik, tetapi juga momen refleksi penting bagi Pemerintah Kabupaten Tanggamus untuk menumbuhkan semangat kolaborasi antara pemerintah, pemuda, dan pesantren. Wakil Bupati berharap momentum dua peringatan nasional ini menjadi penggerak nyata bagi seluruh lapisan masyarakat untuk menguatkan komitmen kebangsaan, membangun moral generasi muda, dan mengedepankan nilai-nilai persatuan dalam mewujudkan Indonesia yang maju, beradab, dan bersatu.***
