DJADIN MEDIA — Rangkaian bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dalam sepekan terakhir meninggalkan tekanan dan kesulitan bagi ribuan warga. Banjir yang merendam pemukiman, longsor yang memutus akses jalan, serta padamnya listrik dan jaringan komunikasi membuat aktivitas masyarakat lumpuh dalam sekejap. Namun di tengah kondisi penuh ketidakpastian itu, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tampil cepat dengan membawa dukungan yang sangat dibutuhkan warga terdampak.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), ASDP menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar Rp185 juta. Bantuan ini dialokasikan melalui beberapa cabang ASDP di wilayah terdampak: Padang dan Sibolga telah lebih dahulu menyalurkan dukungan langsung kepada masyarakat, sedangkan distribusi bantuan untuk Singkil dan Banda Aceh segera menyusul dalam waktu dekat. Tidak hanya itu, ASDP juga bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan dasar warga selama masa pemulihan.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan bahwa dalam kondisi darurat seperti ini, ASDP tidak hanya hadir sebagai operator layanan penyeberangan, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki tanggung jawab moral. Ia menuturkan bahwa bantuan material serta kehadiran layanan penyeberangan yang tetap beroperasi adalah bentuk komitmen ASDP memberikan manfaat nyata bagi publik. Heru berharap dukungan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat dan mempercepat pemulihan.
Di wilayah Sumatera Barat, Cabang Padang menjadi salah satu yang paling awal menyalurkan bantuan melalui Posko Tanggap Darurat BPBD pada Senin (1/12). Meski cuaca sempat tidak menentu, seluruh operasional kapal tetap berjalan normal. KMP Ambu Ambu berhasil merapat di Pelabuhan Tuapejat pada pukul 04.15 WIB, sementara KMP Gambolo dijadwalkan berangkat dari Pelabuhan Bungus menuju Tuapejat pada pukul 18.00 WIB. Operasional yang tetap stabil ini menjadi penghubung penting bagi kebutuhan logistik dan mobilitas warga.
Kondisi serupa terjadi di Cabang Sibolga yang juga telah menyalurkan bantuan pada Selasa (2/12). Bantuan tidak hanya ditujukan kepada masyarakat terdampak, tetapi juga kepada karyawan dan keluarga ASDP yang mengalami langsung dampak bencana. Meski menghadapi hambatan berupa padamnya listrik dan terganggunya jaringan komunikasi, koordinasi antarunit tetap berjalan agar proses distribusi tetap lancar dan tepat sasaran.
Sementara itu, kondisi di Cabang Singkil menjadi salah satu yang paling menantang. Banjir dan longsor menyebabkan wilayah ini terisolasi, aliran listrik padam, serta jaringan komunikasi terputus di banyak titik. Namun di tengah situasi ini, armada kapal ASDP menjadi penopang utama konektivitas wilayah. KMP Aceh Hebat 1, Aceh Hebat 3, dan KMP Teluk Sinabang terus beroperasi untuk menjaga jalur penyeberangan Singkil–Aceh tetap hidup. Keberadaan kapal-kapal ini membantu menstabilkan alur distribusi logistik yang sebelumnya tersendat akibat jalur darat terputus.
Corporate Secretary ASDP, Windy Andale, menjelaskan bahwa seluruh proses penyaluran bantuan dilakukan secara terukur, bertahap, dan didukung koordinasi intensif dengan seluruh cabang terdampak. Ia menekankan bahwa ASDP terus memantau perkembangan di lapangan untuk memastikan seluruh bantuan yang diberikan dapat menjangkau pihak yang paling membutuhkan secara tepat waktu.
Melalui rangkaian langkah cepat ini, ASDP ingin menunjukkan bahwa warga Sumatera tidak menghadapi masa sulit ini seorang diri. Dukungan yang diberikan, baik berupa layanan transportasi maupun bantuan material, diharapkan mampu mempercepat proses pemulihan dan membangkitkan kembali harapan bagi masyarakat yang tengah berjuang bangkit dari bencana.***
