DJADIN MEDIA – Sebuah momentum besar bagi dunia literasi terjadi di Kabupaten Tanggamus. Pemerintah daerah resmi mengukuhkan Bunda Literasi Kecamatan, Kelurahan, Pekon, serta Penggerak dan Duta Literasi (Peduli) dan Duta Baca Kabupaten dalam sebuah acara megah di GSG Islamic Center Kota Agung, Kamis, 4 Desember 2025. Momen ini menjadi penanda seriusnya daerah tersebut dalam membangun ekosistem literasi yang lebih kuat, berkelanjutan, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Pengukuhan dipimpin langsung oleh Bupati Tanggamus, Hi. Moh. Saleh Asnawi, yang hadir bersama Bunda Literasi Kabupaten Hj. Siti Mahmudah. Deretan tokoh penting turut hadir, mulai dari Wakil Bupati Agus Suranto, Sekda Suadi, Ketua Komisi IV DPRD Romli, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hendra Wijaya Mega, Wakil Ketua TP PKK Yeni Agus Suranto, para kepala OPD, perwakilan Save The Children Ahmad Mardiyanto, hingga Ketua Taman Bacaan Kabupaten Tanggamus. Kehadiran mereka menjadi bukti dukungan luas terhadap gerakan literasi di daerah ini.
Dalam sambutannya, Bupati Saleh Asnawi menegaskan bahwa pelantikan para pejuang literasi tersebut bukanlah agenda formalitas, melainkan langkah strategis memperkuat ekosistem literasi di Tanggamus. Menurutnya, literasi hari ini memiliki cakupan yang lebih luas, tidak sebatas membaca dan menulis, tetapi juga mencakup literasi digital, informasi, finansial, budaya, hingga teknologi.

“Pengukuhan ini merupakan energi baru bagi pembangunan sumber daya manusia kita. Para duta, penggerak, dan bunda literasi akan menjadi garda terdepan dalam memastikan masyarakat kita tidak tertinggal di era disrupsi informasi,” ujar Bupati.
Bupati juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi masyarakat saat ini, terutama derasnya arus informasi digital yang sering kali sulit dibedakan antara fakta dan hoaks. Karena itu, penguasaan literasi menjadi benteng utama agar masyarakat dapat berpikir kritis, selektif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Lebih jauh, Bupati memberikan lima pesan penting kepada para penggerak literasi yang baru dikukuhkan:
1. Menghidupkan gerakan literasi sebagai budaya yang tumbuh di tengah masyarakat.
2. Menjadi teladan dalam praktik literasi sehari-hari.
3. Memperkuat sinergi lintas sektor, mulai dari pendidikan, komunitas, hingga pemerintah desa.
4. Menerapkan pendekatan literasi sesuai kebutuhan lokal setiap kecamatan dan pekon.
5. Mengoptimalkan teknologi digital secara bijak sebagai alat memperluas jangkauan gerakan literasi.
“Saudara-saudari memegang peran strategis dalam memastikan gerakan literasi berjalan dari pekon hingga kabupaten. Kolaborasi menjadi fondasi utama untuk mewujudkan Tanggamus yang cerdas, kritis, dan berbudaya,” tegas Bupati.

Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam program literasi, mulai dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, para bunda literasi, camat, kepala pekon, komunitas literasi, sekolah, hingga relawan yang terus bergerak tanpa pamrih.
Pengukuhan ini diharapkan mampu mengakselerasi berbagai program literasi di Kabupaten Tanggamus. Pemerintah berharap gerakan ini tidak berhenti di tingkat acara, melainkan benar-benar mengakar hingga ke keluarga, sekolah, dan komunitas. Dengan demikian, masyarakat Tanggamus ke depan dapat tumbuh sebagai masyarakat yang gemar membaca, memiliki kemampuan analisis kuat, dan siap menghadapi tantangan era digital.***
