DJADIN MEDIA – Benfica masih gagal menghadirkan magis Jose Mourinho di Liga Champions meski performa mereka di kompetisi domestik Portugal tergolong impresif. Hal ini diungkapkan pengamat sepakbola Yusuf Burhani pada Selasa, 28 Oktober 2025. Menurut Yusuf, untuk benar-benar mengembalikan kejayaan Mourinho di pentas Eropa, pelatih asal Portugal ini membutuhkan tim yang mampu memenuhi ambisinya, termasuk dalam hal anggaran transfer dan kualitas pemain.
Sepanjang karier kepelatihannya, Jose Mourinho telah menghabiskan total anggaran sekitar 33,8 triliun rupiah untuk membangun tim impiannya. Dari Didier Drogba, Di Maria, Mesut Ozil, Diego Milito, hingga Tammy Abraham, Mourinho terbukti sukses mengubah pemain-pemain berbakat menjadi ikon yang membawa tim meraih trofi dan popularitas global. “Mourinho bukan sekadar pelatih yang suka pemain bintang, tapi pelatih yang ingin menang dengan pemain berbakat yang bisa diolah menjadi mesin juara,” jelas Yusuf Burhani.
Namun masalah muncul di Benfica. Klub Portugal ini bukanlah tipe klub yang berani mengeluarkan dana besar untuk transfer pemain muda berbakat sesuai keinginan Mourinho. Kondisi ini membuat potensi magisnya di Liga Champions sulit terwujud. Bukti nyatanya terlihat pada dua laga awal Liga Champions musim ini, di mana Benfica kalah telak 4-0 di Inggris, tanpa mampu membalas satu gol pun. Yusuf menekankan bahwa Benfica saat ini lebih berperan sebagai batu loncatan bagi Mourinho untuk mencari tim baru yang mampu bersaing di Eropa.
Selain itu, kontrak Mourinho di Benfica diprediksi tidak akan bertahan lama. Masa depan Mourinho bisa saja berakhir jika Rui Costa kehilangan posisi sebagai Presiden klub. Hal ini menimbulkan spekulasi mengenai klub mana yang cocok untuk Mourinho jika Benfica tidak mampu mewujudkan ambisinya.
Beberapa klub yang dinilai cocok untuk Mourinho antara lain:
1. Newcastle United (Premier League)
Alasan cocok: Newcastle kini memiliki dukungan dana besar dari konsorsium Saudi, namun tim masih membutuhkan pelatih dengan mental juara dan pengalaman Eropa.
Kelebihan Mourinho: Mampu memberikan struktur permainan yang solid, meningkatkan mental kompetitif pemain, serta memperkuat lini pertahanan tim yang masih inkonsisten. Mourinho dapat membantu Newcastle tampil lebih konsisten di liga domestik maupun Liga Champions.
2. AC Milan (Serie A)
Alasan cocok: AC Milan memiliki sejarah besar dan tradisi kemenangan, namun membutuhkan kestabilan taktik dan karakter kuat di ruang ganti.
Kelebihan Mourinho: Memiliki pengalaman sukses di Italia, terutama saat membawa Inter Milan meraih treble pada 2010. Filosofi Mourinho yang mengutamakan disiplin, strategi, dan mental juara sangat cocok dengan budaya sepak bola Italia yang taktis dan emosional.
3. Atlético Madrid (La Liga)
Alasan cocok: Atlético Madrid memiliki gaya bermain defensif solid, reaktif, dan penuh semangat juang ala Diego Simeone. Jika Simeone pergi, Mourinho bisa menjadi penerus alami yang mempertahankan filosofi tersebut.
Kelebihan Mourinho: Filosofi permainan Mourinho yang menekankan pertahanan kuat, organisasi tim, dan mentalitas juara sejalan dengan karakter Atlético Madrid. Keahliannya dalam manajemen ruang ganti juga bisa memperkuat kohesi tim.
Yusuf Burhani menambahkan, kehadiran Mourinho di salah satu klub tersebut tidak hanya soal taktik, tapi juga pembangunan mental juara dalam jangka panjang. Mourinho dikenal piawai menanamkan disiplin dan strategi kemenangan kepada setiap pemain, membuat klub-klub yang memiliki potensi tapi kurang stabil dapat kembali menjadi kompetitor tangguh di level Eropa.
Dengan semua fakta tersebut, jelas bahwa Benfica saat ini belum mampu menjadi panggung bagi Mourinho untuk menyalurkan kejeniusan taktisnya di Liga Champions. Klub-klub besar dengan sumber daya memadai seperti Newcastle, AC Milan, atau Atlético Madrid, diyakini menjadi tempat terbaik bagi sang pelatih untuk membuktikan kembali reputasinya sebagai salah satu manajer terhebat di dunia sepakbola.***

