DJADIN MEDIA – Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, membandingkan kondisi finansial klubnya dengan Bhayangkara Presisi Lampung FC layaknya perbandingan antara Jose Mourinho dan Pep Guardiola. Hal ini diungkapkannya dalam konferensi pers di Stadion Sumpah Pemuda Way Halim, Jumat, 15 Agustus 2025, sehari jelang laga menghadapi Bhayangkara.
Menurut Bernardo, situasi finansial sangat memengaruhi strategi dan peluang klub dalam mendatangkan pemain. “Guardiola mudah mendapatkan pemain yang ia inginkan sesuai kebutuhan tim, sehingga lebih fleksibel dalam menerapkan taktik. Sementara Mourinho, baik saat di Fenerbahce maupun Roma, tidak memiliki tim terbaik dan semua soal uang,” ujarnya.
Ia mencontohkan kondisi di PSM Makassar yang tidak sekuat Bhayangkara Presisi Lampung secara finansial. Hal ini membuatnya harus merelakan beberapa pemain asing yang menjadi incaran timnya, berlabuh ke Bhayangkara yang memiliki anggaran lebih besar. “Contohnya ketika saya menginginkan dua pemain asing yang juga diincar Bhayangkara, mereka memilih Bhayangkara karena lebih banyak dana,” kata Bernardo.
Selain itu, Bernardo menjelaskan bahwa PSM Makassar baru saja bebas dari sanksi FIFA akibat tunggakan gaji pemain, sehingga akses untuk membeli pemain yang diinginkan menjadi lebih terbatas. “Kondisi finansial memang membatasi strategi kami. Tapi saya tetap optimistis bisa memaksimalkan potensi tim dengan pemain yang ada,” tambahnya.
Perbandingan ini menyoroti perbedaan tantangan pelatih di Liga Indonesia. Sementara Bhayangkara Presisi Lampung FC lebih leluasa secara finansial, PSM Makassar harus lebih kreatif dan strategis dalam meramu tim. Bernardo menekankan bahwa keberhasilan sebuah klub tidak hanya ditentukan oleh dana, tetapi juga kemampuan pelatih memanfaatkan sumber daya yang ada.***