DJADIN MEDIA – Pelatih Kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares, memberikan pandangan dan pembelaannya terhadap Jose Mourinho menjelang pertandingan timnya melawan Bhayangkara Presisi Lampung FC. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers H-1 di Stadion Sumpah Pemuda, Way Halim, Bandar Lampung, Jumat, 11 Agustus 2025.
Bernardo menyatakan kekagumannya terhadap Mourinho, yang baru-baru ini menumbangkan Feyenoord dengan skor 5-2 di Turki pada gelaran Kualifikasi Liga Champions. Ia menekankan bahwa keberhasilan Mourinho berbeda konteksnya dibanding pelatih seperti Pep Guardiola.
“Guardiola punya privilege, mudah memilih pemain terbaiknya. Di Barcelona dan Bayern Munchen pun, ia bisa memilih pemain yang ia suka di berbagai posisi. Dia bisa dengan mudah memaksimalkan taktiknya karena kemudahan merekrut pemain,” jelas Bernardo. Menurutnya, kesuksesan Guardiola tak lepas dari dukungan finansial klub yang memungkinkan sang pelatih memenuhi semua kebutuhannya.
Sebaliknya, Mourinho, menurut Bernardo, sering kali harus bekerja dalam kondisi pembatasan finansial. Hanya di Inter Milan ia mendapatkan kebebasan penuh dari presiden klub. Bahkan pada periode pertamanya di Chelsea, kepemimpinan Mourinho sempat dibatasi dengan penunjukan Avram Grant sebagai direktur olahraga yang kemudian bertindak sebagai karteker menggantikan The Special One.
Bernardo menilai Mourinho saat ini melatih secara reaktif karena tidak menangani tim terbaik secara finansial. “Fenerbahce bukan tim terbaik, ada Galatasaray yang lebih bagus dari segi finansial di Liga Turki, dan di Roma pun begitu. Untuk membandingkan adaptif dan reaktif, kita juga harus melihat kekuatan finansial sebuah tim,” ujarnya.
Ia juga menyinggung bagaimana keterbatasan finansial memengaruhi pergerakan transfer pemain. Bernardo mengaku harus merelakan dua pemain asing incarannya bergabung dengan Bhayangkara Presisi Lampung FC. “Saya ingin beli dua pemain asing yang saat ini gabung Bhayangkara, tapi ya dua pemain itu tahu Bhayangkara punya lebih banyak uang dibanding PSM,” katanya.
Di awal konferensi pers, Bernardo juga menyampaikan apresiasi terhadap Bhayangkara Presisi Lampung FC yang memiliki Stadion Sumpah Pemuda, Way Halim, yang dianggapnya sangat representatif untuk menggelar pertandingan kompetisi tertinggi di Indonesia.
Bernardo menekankan pentingnya melihat konteks finansial dan strategi klub sebelum menilai keberhasilan seorang pelatih. Ia menegaskan bahwa Mourinho tetap layak mendapat penghargaan atas kemampuannya beradaptasi dengan situasi yang terbatas, dibanding pelatih lain yang memiliki fasilitas dan dukungan finansial lebih besar.***