DJADIN MEDIA– Upaya menjaga keamanan pangan di daerah kembali mendapat perhatian serius. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lampung melaksanakan monitoring lanjutan Program Kabupaten Pangan Aman (KKPA) di Kabupaten Tanggamus pada Kamis (25/9/2025). Agenda ini berlangsung di ruang rapat Bapperida Kabupaten Tanggamus, dihadiri jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat Gisting, serta Tim Terpadu Pangan Aman Daerah (TPID).
Monitoring tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Tim Program KKPA BPOM Lampung, Thusy Eka Putri, bersama anggota tim Niniek Ambarwati dan Ghina Allaniyyah. Kehadiran mereka menandai keseriusan pemerintah dalam memastikan implementasi program pangan aman benar-benar berjalan sesuai target dan standar nasional.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Tanggamus, Hendra Wijaya M., menegaskan pentingnya percepatan pengisian tools Pangan Aman oleh seluruh pihak terkait. “Kami berharap Bapak Ibu Ka. OPD, Camat Gisting, dan perwakilan OPD dapat memenuhi pengisian tools Pangan Aman pada hari ini untuk dikoreksi Tim Program KKPA BPOM. Batas akhir upload data dukung penilaian mandiri adalah sebelum 30 September 2025,” ujarnya. Menurut Hendra, kelengkapan data bukan hanya formalitas, melainkan penentu keberhasilan penilaian Tanggamus di tingkat pusat.
Ketua Tim Program KKPA BPOM Lampung, Thusy Eka Putri, menambahkan bahwa data yang dikumpulkan akan menjadi dasar penilaian juri dari sembilan kementerian yang terlibat dalam evaluasi nasional. “Kami berharap Pemkab Tanggamus dapat menyelesaikan kekurangan data hari ini agar penilaian dari pusat berjalan maksimal. Semakin lengkap data, semakin tinggi peluang Tanggamus menunjukkan kinerja optimal di bidang pangan aman,” jelas Thusy.
Sementara itu, Kepala Dinas PMD Kabupaten Tanggamus, Arpin, menekankan peran vital Kader Keamanan Pangan Desa (KKPD). Menurutnya, KKPD di setiap pekon rutin turun langsung ke masyarakat untuk memberikan edukasi mengenai gizi seimbang, pola konsumsi sehat, serta bahaya pangan yang tidak terjamin keamanannya. “KKPD terus bergerak dari desa ke desa, memberikan pemahaman soal pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak, kesehatan keluarga, dan masa depan masyarakat. Edukasi ini harus jadi budaya, bukan sekadar kegiatan sementara,” tegas Arpin.
Program Kabupaten Pangan Aman sendiri merupakan inisiatif strategis yang bertujuan memperkuat sistem pangan aman di seluruh daerah Indonesia. Dengan adanya monitoring rutin seperti ini, pemerintah daerah bersama BPOM berharap dapat menciptakan ekosistem pangan yang sehat, berkualitas, serta mampu meningkatkan daya saing daerah.
Bagi masyarakat, keberhasilan program ini akan berdampak langsung pada kualitas hidup sehari-hari. Akses terhadap pangan yang aman, bergizi, dan terjangkau menjadi kunci terbentuknya masyarakat yang produktif dan kompetitif, sekaligus mendukung visi besar pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.***