DJADIN MEDIA – Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program nasional ketahanan pangan dengan melaksanakan kegiatan penanaman pohon kelapa di kawasan sekitar lapas, Rabu (3/8/2025). Kegiatan ini sejalan dengan arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, yang mendorong seluruh lapas dan rutan memanfaatkan lahan yang tersedia untuk mendukung kemandirian pangan nasional.
Kalapas Narkotika Bandar Lampung, Ade Kusmanto, menjelaskan bahwa penanaman pohon kelapa bukan sekadar kegiatan simbolis, tetapi bagian dari strategi pengembangan lahan produktif di lingkungan pemasyarakatan. “Instruksi Bapak Menteri sangat jelas, setiap unit pemasyarakatan harus dapat berkontribusi terhadap ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan yang tersedia. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen kami untuk mendukung program nasional sekaligus memberikan pengalaman bermakna bagi warga binaan,” ujarnya.
Kegiatan penanaman pohon kelapa ini melibatkan seluruh jajaran petugas lapas serta warga binaan yang diberdayakan secara aktif. Partisipasi warga binaan tidak hanya untuk melakukan penanaman, tetapi juga untuk belajar teknik bercocok tanam, pemeliharaan, hingga pengelolaan hasil kelapa yang dapat memberikan nilai ekonomi. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi ajang pembekalan keterampilan praktis bagi warga binaan yang dapat digunakan setelah bebas, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kemandirian dan produktivitas.
“Kami ingin warga binaan memahami bahwa pemasyarakatan bukan sekadar menjalani masa hukuman, tetapi juga menjadi kesempatan untuk belajar dan berkontribusi bagi masyarakat. Pengetahuan tentang pertanian, pengelolaan tanaman kelapa, dan pemanfaatan lahan produktif adalah salah satu bentuk pembinaan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” tambah Ade Kusmanto.
Kegiatan ini juga menjadi contoh nyata integrasi antara aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. Lahan yang sebelumnya kurang optimal kini dimanfaatkan untuk menanam pohon kelapa yang tidak hanya memperindah lingkungan lapas, tetapi juga mendukung ketahanan pangan lokal serta memberikan potensi ekonomi bagi lapas melalui hasil panen di masa depan.
Partisipasi aktif warga binaan dalam penanaman pohon kelapa menunjukkan bahwa program ini tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan nasional, tetapi juga pada pembinaan karakter, kemandirian, dan kesadaran lingkungan warga binaan. Dengan demikian, Lapas Narkotika Bandar Lampung berhasil memperlihatkan bahwa kontribusi terhadap agenda nasional dapat dilakukan dari dalam ruang pemasyarakatan, menjadikan ketahanan pangan dan pemberdayaan warga binaan sebagai satu kesatuan yang saling menguatkan.***