DJADIN MEDIA– Masyarakat Kabupaten Lampung Utara semakin resah akibat kelangkaan gas elpiji subsidi 3 kg. Selain sulit didapat, harganya di tingkat pengecer pun melambung tinggi, berkisar Rp28.000 hingga Rp35.000 per tabung.
Menanggapi kondisi ini, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung Utara mendesak Pemerintah Kabupaten Lampung Utara, khususnya Dinas Perdagangan, untuk segera bertindak melakukan pengawasan dan sidak ke lapangan.
“Seharusnya pemerintah lebih tanggap. Jangan sampai harga semakin memberatkan masyarakat, apalagi stok di tingkat pengecer juga sering kosong,” ujar Sarnubi, perwakilan PWI Lampung Utara dari Seksi Ekonomi, Sosial, dan Kesejahteraan.
Menurutnya, pengawasan ketat diperlukan agar gas subsidi tetap tersedia dan dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET). Terlebih, kebutuhan masyarakat akan gas elpiji akan meningkat menjelang bulan Ramadhan 1446 H.
“Kita berharap Dinas Perdagangan segera turun ke kios-kios dan pengecer untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan harga tidak semakin liar,” tegasnya.
Masyarakat berharap Pemkab Lampung Utara segera mengambil langkah konkret agar kelangkaan ini tidak berlarut-larut, mengingat gas elpiji merupakan kebutuhan pokok bagi sebagian besar warga.***