DJADIN MEDIA– Peringatan 10 Muharram 1447 H di Desa Bunut, Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran, Lampung, berlangsung semarak dan penuh makna. Dalam momentum hari Asyura ini, Pemerintah Desa Bunut menggelar Gebyar Anak Soleh sebagai bagian dari komitmen mencetak generasi emas yang tak hanya cerdas, tapi juga berakhlak dan peduli sosial.
Kegiatan yang telah menjadi agenda tahunan sejak 2024 ini diisi dengan berbagai perlombaan keagamaan, seperti lomba hafalan Al-Qur’an, qori, dan azan. Tak hanya itu, acara juga diwarnai dengan pemberian santunan kepada anak yatim, sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas sosial.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin melahirkan anak-anak yang tak hanya cakap akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan nilai-nilai keislaman yang kuat,” ujar Kepala Desa Bunut, Bayu Piska Mahendra, saat ditemui pada Senin (21/7/2025).
Salah satu sorotan dalam kegiatan tahun ini adalah munculnya Husnur Rafid, qori muda berbakat asal RT 03 Dusun Cibalong, yang sukses meraih juara satu. Keberhasilannya menjadi simbol harapan baru atas lahirnya generasi penerus yang unggul dalam bidang keagamaan.
Bayu menegaskan, momentum 10 Muharram dimaknai sebagai titik awal membentuk karakter dan masa depan anak-anak desa yang lebih baik. “Alhamdulillah, selain kompetisi, kegiatan ini juga jadi ruang kebersamaan warga yang saling mendukung dan bergotong royong,” tambahnya.
Tak kalah penting, kegiatan ini juga sukses berkat kolaborasi erat antara Pemdes Bunut dan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Desa Bunut, yang diketuai oleh Ustadz Marzuk Sofian. Peran serta masyarakat pun dinilai sangat besar dalam menciptakan lingkungan yang positif dan penuh kasih.
Bayu berharap kegiatan serupa bisa terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Pesawaran maupun Lampung pada umumnya. “Semoga semangat keagamaan, pendidikan, dan kebersamaan ini bisa menyebar lebih luas, menciptakan desa yang kuat secara iman dan sosial,” pungkasnya.***
