DJADIN MEDIA— Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal hadir dalam Opening Ceremony Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 Tahun 2025, yang secara resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mewakili Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Acara yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (15/10/2025), menjadi momentum penting bagi Lampung untuk memperkenalkan potensi ekonomi dan produk unggulan daerah ke pasar internasional.
Trade Expo Indonesia 2025 mengusung tema “Discover Indonesia’s Excellence: Trade Beyond Boundaries,” menekankan ambisi pemerintah untuk memperluas ekspor, menarik investasi baru, dan memperkuat daya saing produk unggulan nasional. TEI ke-40 menargetkan kehadiran 1.500 peserta pameran dan 30.000 pengunjung, termasuk 6.847 buyer dari 106 negara, dengan target transaksi mencapai USD 16,5 miliar.
Dalam sambutannya, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan capaian perdagangan Indonesia yang menggembirakan. Hingga saat ini, ekspor nasional meningkat lebih dari 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara surplus neraca perdagangan melonjak dari USD 19 miliar menjadi USD 29 miliar. Ia menegaskan bahwa pemerintah tengah fokus pada tiga agenda strategis: hilirisasi industri untuk memperkuat nilai tambah produk nasional, penguatan sumber daya manusia melalui program kesejahteraan publik, serta kedaulatan pangan dan energi nasional.
“Hilirisasi industri melalui kebijakan Danantara menjadi kunci untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa industri yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Program ini diharapkan mampu mendorong produksi lokal dan menciptakan lapangan kerja baru, sekaligus memperkuat rantai nilai ekonomi nasional,” ujar Zulkifli Hasan.
Selain itu, pemerintah menargetkan Indonesia swasembada pangan dan energi melalui percepatan penggunaan biofuel B50 serta implementasi bensin campur etanol atau metanol sebesar 10 persen. Hal ini diharapkan meningkatkan permintaan jagung, singkong, dan tebu, sekaligus memberi dampak positif bagi kesejahteraan petani dan penguatan industri pertanian lokal.
Kehadiran Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menjadi simbol konkret upaya Lampung menembus pasar global. Pemprov Lampung telah menyiapkan berbagai program strategis, termasuk peremajaan dan hilirisasi komoditas pertanian dengan dukungan investasi Rp180 miliar dari Kementerian Pertanian, memperkuat kapasitas pengolahan hasil pertanian, serta memperluas rantai pasok lokal.
Lampung juga mendorong ketahanan pangan terintegrasi melalui kolaborasi dengan Polda Lampung, BUMN, dan BUMD, guna mencapai target Swasembada Pangan Lampung 2025. Program ini mencakup diversifikasi tanaman pangan strategis seperti jagung dan singkong, serta penguatan ekosistem ekspor daerah melalui pelatihan ekspor bagi UMKM, peningkatan standar mutu dan sertifikasi produk, pengembangan kemasan, serta promosi digital berbasis desa berorientasi ekspor.
TEI 2025 juga menghadirkan beragam kegiatan tambahan, termasuk seminar, talk show, workshop, dan business matching. Tiga zona utama disiapkan untuk memudahkan pengunjung menjelajahi produk, yakni Zona Makanan, Minuman, Pertanian, Lisensi, dan Waralaba; Zona Manufaktur dan Jasa; serta Zona Fesyen, Gaya Hidup, dan Dekorasi Rumah.
Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menekankan bahwa partisipasi Lampung dalam TEI 2025 bukan sekadar simbolik, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat daya saing produk lokal di kancah global. “Kami ingin memastikan bahwa Lampung mampu menampilkan produk unggulan dengan nilai tambah tinggi, sekaligus membuka peluang investasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Langkah-langkah ini mencerminkan keseriusan Pemprov Lampung dalam membangun ekonomi berbasis nilai tambah, berkelanjutan, dan kompetitif di pasar internasional. Dengan dukungan penuh pemerintah pusat, kementerian, serta sektor swasta, Lampung siap menjadi salah satu provinsi penggerak ekspor dan industri strategis nasional.***

