DJADIN MEDIA- Peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) ke-80 tahun 2025 di Lampung menjadi momentum besar untuk menegaskan kembali arti pengabdian, sejarah perjuangan, dan arah pembangunan infrastruktur nasional. Upacara yang berlangsung di halaman Kantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Lampung, pada Rabu (3/12/2025), dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, dengan suasana khidmat dan penuh refleksi.
Tema nasional “Infrastruktur Berkeadilan, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” dijadikan landasan untuk menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh terpusat di wilayah tertentu saja, melainkan harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat dari kota hingga pelosok.
Menelusuri Kembali Nilai Perjuangan Sapta Taruna, Pijakan Abadi Insan PU
Dalam amanat tertulis Menteri Pekerjaan Umum yang dibacakan oleh Marindo, seluruh peserta upacara diajak menengok kembali peristiwa penting pada 3 Desember 1945. Tujuh pegawai PU, yang kemudian dikenal sebagai Sapta Taruna, gugur dalam pertempuran mempertahankan Gedung Sate dari agresi tentara asing. Peristiwa heroik itu dicatat sebagai simbol keberanian, dedikasi, dan semangat total dalam mempertahankan kehormatan bangsa.
Menteri PU menegaskan bahwa pengorbanan Sapta Taruna bukan sekadar menjaga sebuah gedung pemerintah, melainkan menjaga harga diri, jati diri, dan cita-cita luhur Indonesia pascakemerdekaan. Semangat tanpa pamrih tersebut diwariskan hingga kini dan menjadi dasar moral Hari Bakti PU.
Untuk menerjemahkan nilai perjuangan itu dalam konteks modern, Kementerian PU mengembangkan prinsip Sapta Bakti Insan PU yang meliputi tujuh nilai: kerja keras dan kerja cerdas, integritas tinggi, pelayanan masyarakat, pemerataan pembangunan hingga daerah terpencil, keselamatan kerja, inovasi berbasis teknologi, dan pengabdian tanpa batas. Ketujuh nilai ini tidak hanya menjadi pedoman kerja, tetapi juga ideologi moral sektor pekerjaan umum.
Strategi PU608: Kerangka Besar Infrastruktur Menuju Indonesia Emas 2045
Amanat Menteri PU juga menyoroti strategi besar yang disebut PU608. Strategi ini merupakan kerangka kerja kementerian dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto serta menjadi fondasi penting menuju Indonesia Emas 2045.
Target-target dalam PU608 bersifat ambisius sekaligus strategis, antara lain:
* meningkatkan efisiensi pembangunan dengan ICOR di bawah 6,
* menurunkan angka kemiskinan hingga mendekati 0 persen,
* mendorong pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8 persen pada 2029.
PU608 disusun untuk memastikan pembangunan infrastruktur tidak hanya masif, tetapi juga berkualitas, terukur, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Menteri PU menekankan bahwa seluruh proyek dan program harus sinkron dengan agenda besar peningkatan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan.
Satu Tahun Pemerintahan: Daftar Capaian Nyata di Bidang Infrastruktur
Setahun masa kerja Kabinet Merah Putih, Kementerian PU mencatat berbagai capaian signifikan yang turut disampaikan dalam upacara tersebut.
Pada sektor Sumber Daya Air, pembangunan jaringan irigasi baru menjadi prioritas guna memperkuat ketahanan pangan nasional. Selain itu, penyelesaian bendungan-bendungan strategis terus didorong untuk meningkatkan pengendalian banjir, penyimpanan air, serta menunjang produksi pertanian.
Di bidang Bina Marga, pembangunan jalan baru terus dikebut guna meningkatkan konektivitas nasional. Pemerintah juga melaksanakan preservasi jalan daerah melalui Inpres 11/2025, memberikan dukungan langsung terhadap pemerintah daerah untuk memperbaiki kualitas jalan. Tidak hanya itu, duplikasi jembatan dilakukan di sejumlah wilayah untuk meningkatkan kapasitas lalu lintas dan memperkuat struktur transportasi.
Kementerian PU juga berperan aktif dalam berbagai program prioritas nasional seperti pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM), infrastruktur sanitasi, penyediaan fasilitas pendukung Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), serta program Padat Karya Tunai yang menyerap banyak tenaga kerja lokal dan membantu menggerakkan ekonomi desa.
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dan Pengamanan Infrastruktur Jelang Nataru
Dalam penutup amanatnya, Menteri PU mengingatkan tentang ancaman cuaca ekstrem menjelang akhir tahun. Curah hujan tinggi berpotensi memicu banjir, longsor, serta kerusakan jalan dan jembatan di berbagai daerah.
Kementerian PU meminta seluruh unit dan dinas terkait untuk meningkatkan kesiagaan dengan memastikan:
seluruh infrastruktur berada dalam kondisi mantap dan aman digunakan,
koordinasi antarinstansi diperkuat,
alat berat dan logistik tanggap darurat siap dikerahkan sewaktu-waktu,
pemantauan intensif dilakukan di titik rawan bencana,
arus mobilitas Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 berjalan lancar.
Makna Besar Peringatan Hari Bakti PU ke-80
Peringatan ini bukan sekadar upacara seremonial, tetapi bentuk penghormatan terhadap sejarah panjang perjuangan insan PU sekaligus penegasan arah pembangunan nasional ke depan. Nilai perjuangan Sapta Taruna, komitmen pemerataan infrastruktur, serta strategi besar PU608 menjadi simbol bahwa Indonesia tidak sekadar membangun fisik, tetapi juga membangun semangat, integritas, dan kesejahteraan masyarakat.
Hari Bakti PU ke-80 di Lampung menjadi pengingat bahwa pembangunan harus dilakukan secara merata, berkeadilan, dan berkelanjutan, demi mewujudkan Indonesia yang kuat dan sejahtera menuju 2045.***

