DJADIN MEDIA– Jembatan Gantung Tampang Muda, Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus, yang sempat viral karena kondisinya memprihatinkan, akhirnya kembali berdiri kokoh dan bisa dilintasi. Hebatnya, perbaikan jembatan vital tersebut hanya memakan waktu lima hari berkat kerja sama berbagai pihak. Jembatan resmi diserahkan kepada warga pada Minggu pagi (28/9/2025).
Perbaikan dilakukan oleh relawan Vertical Rescue Indonesia (VRI) bersama BPBD dan Tagana Tanggamus, TNI-Polri, ormas, pelajar, serta masyarakat setempat. Gotong royong besar ini menunjukkan bahwa solidaritas dan kolaborasi mampu menyelesaikan masalah mendesak dengan cepat.
“Mulai hari ini, jembatan menjadi tanggung jawab bersama masyarakat untuk merawat dan menjaganya. Ini adalah hasil gotong royong, bukan hanya milik pemerintah, tetapi milik warga,” ujar Hery Maryanto, mewakili relawan, saat prosesi serah terima kepada Kepala Pekon Hamid.
Akses Pendidikan Kembali Terbuka
Jembatan gantung ini bukan sekadar sarana transportasi biasa. Letaknya yang strategis menjadikannya akses utama bagi ratusan siswa dari tiga sekolah: SMAN 1 Pematang Sawa, SMPN 2 Pematang Sawa, dan SDN 1 Tampang Muda.
Sebelum diperbaiki, para pelajar terpaksa memutar hingga dua kilometer setiap hari hanya untuk sampai ke sekolah. Hal ini tentu menguras tenaga, waktu, dan biaya. Dengan rampungnya jembatan, siswa kini bisa kembali menyeberang dengan aman dan cepat.
“Jembatan ini sangat vital. Anak-anak kami kini bisa berangkat sekolah lebih mudah. Kami, orang tua, tidak lagi waswas setiap kali anak-anak berangkat,” ungkap Hamid, Kepala Pekon Tampang Muda.
Ekspedisi Penuh Tantangan
Perbaikan dimulai pada 23 September 2025 dan selesai pada 27 September 2025. Tim gabungan menghadapi tantangan besar, terutama akses menuju lokasi yang hanya bisa ditempuh sekitar lima jam jalur laut. Meski begitu, semangat gotong royong membuat semua rintangan bisa diatasi.
Selain tenaga teknis dari VRI, proyek ini juga melibatkan organisasi kemasyarakatan seperti Gerakan Pramuka dan HMI, tokoh masyarakat, hingga dukungan sektor swasta. Semua bersatu padu demi kepentingan warga.
Dukungan Penuh Pemerintah
Bupati Tanggamus, Hi. Moh. Saleh Asnawi, menyebut perbaikan ini sebagai bukti kuat bahwa kolaborasi berbagai unsur bisa menyelesaikan masalah mendesak. “Ekspedisi Jembatan Gantung Tampang Muda menjadi penanda bahwa pemerintah, masyarakat, dan organisasi bisa bahu-membahu menyelesaikan masalah krusial dengan cepat dan tuntas,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, keberhasilan ini adalah simbol nyata semangat kebersamaan dan gotong royong khas masyarakat Lampung.
“Saya berharap momentum ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kolaborasi adalah kunci. Masalah seberat apapun bisa ditangani jika kita bergandeng tangan,” ujarnya.
Simbol Kekuatan Gotong Royong
Kembalinya Jembatan Gantung Tampang Muda tidak hanya membuka akses pendidikan dan ekonomi masyarakat, tetapi juga menjadi simbol betapa kuatnya gotong royong di Lampung. Jembatan ini kini bukan sekadar sarana penyeberangan, melainkan representasi solidaritas antarwarga, aparat, dan pemerintah.
Kehadiran jembatan ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan ekonomi lokal, karena memudahkan akses transportasi barang dan jasa antarwilayah. Dengan demikian, manfaatnya bukan hanya dirasakan siswa, tetapi juga petani, pedagang, dan masyarakat luas.
Masyarakat pun diminta menjaga fasilitas ini agar tetap berfungsi maksimal. “Kami akan menjaganya dengan baik, karena jembatan ini adalah nafas kehidupan kami,” kata salah satu warga setempat dengan penuh haru.***