DJADIN MEDIA – Penyair Isbedy Stiawan ZS kembali menghadirkan karya terbarunya dalam buku puisi berjudul “Satu Ciuman, Dua Pelukan”, yang akan diluncurkan di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Lampung, Senin, 24 Februari 2025. Acara ini akan menjadi momentum bagi pencinta sastra untuk merayakan larik-larik penuh makna yang lahir dari tangan Paus Sastra Lampung, julukan yang diberikan HB Jassin kepada Isbedy.
Jurnalis senior sekaligus Ketua Satupena Lampung, Heri Wardoyo, mengungkapkan bahwa puisi-puisi Isbedy selalu menghadirkan jejak emosi yang mendalam. Menurutnya, proses kreatif sang penyair bagaikan sinapsis yang menyala dalam pikiran, merajut keindahan dari kekacauan.
“Dengan 55 buku yang telah diterbitkan, Isbedy adalah seorang empu yang mampu meramu gagasan menjadi metafora yang menggetarkan hati,” ujar Heri saat dihubungi, Jumat (21/2/2025).
Sastra yang Dirayakan dalam Sebuah Perayaan
Menurut Ketua Pelaksana, Fitri Angraini, peluncuran buku ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk selebrasi kelahiran sebuah karya yang diibaratkan sebagai anak ruhani seorang penyair.
“Buku puisi adalah bagian dari kehidupan penyair. Maka, kelahirannya perlu dirayakan dengan sebuah pesta sastra,” ungkap Fitri.
Acara ini akan diawali dengan pembacaan dan musikalisasi puisi oleh berbagai seniman dan tokoh sastra Lampung, di antaranya:
- Iin Zakaria
- Dzafira Adelia Putri Isbedy (pelajar SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro)
- Juwita Pancawati (mahasiswi Universitas Muhammadiyah Kotabumi)
- Agusri Junaidi
- Ingga Setiawati (Kepala Taman Budaya Lampung)
- Diana Rossa (Kepala TU Taman Budaya Lampung)
- Diab Rizki Nur Khalifah (SMKN 3 Bandar Lampung)
Diskusi buku akan menghadirkan Ari Pahala Hutabarat, sutradara KoBer dan penyair Lampung, sebagai pembedah, dengan Edi Siswanto (dosen Unila) sebagai moderator.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Acara ini terselenggara berkat kolaborasi berbagai pihak, termasuk Denny JA Foundation, Taman Budaya Lampung, serta dukungan dari tokoh-tokoh seperti Ahmad Mufti Salim (PKS), Junaidi Auli (DPR RI), Yozi Rizal (DPRD Lampung), dan Muchlas E Bastaro.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara ini,” tutur Fitri.
Dengan peluncuran “Satu Ciuman, Dua Pelukan”, Isbedy sekali lagi membuktikan bahwa puisi adalah jembatan yang menghubungkan cinta, kehidupan, dan manusia.***