DJADIN MEDIA– Suasana upacara bendera di SMA Negeri 1 Kotabumi pada Senin (22/9/2025) terasa berbeda. Ratusan siswa tampak khidmat mengikuti jalannya kegiatan ketika Kapolres Lampung Utara, AKBP Deddy Kurniawan, S.H., S.I.K., M.M., M.Si., berdiri di hadapan mereka sebagai pembina upacara dalam program Police Go To School. Kehadiran Kapolres tidak hanya membawa pesan kedisiplinan, namun juga peringatan serius tentang bahaya kenakalan remaja yang kian marak.
Dalam sambutannya, Kapolres Deddy menegaskan bahwa dirinya hadir bukan hanya sebagai seorang penegak hukum, tetapi juga sebagai orang tua dan sahabat yang peduli dengan masa depan generasi muda. “Saya berdiri di sini bukan hanya sebagai Kapolres, tetapi sebagai mitra kalian. Saya ingin mengingatkan bahwa satu langkah salah bisa menghancurkan masa depan yang kalian bangun bertahun-tahun,” ucapnya lantang.
Kapolres menyoroti berbagai bentuk kenakalan remaja yang kini semakin mengkhawatirkan. Mulai dari tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkoba dan minuman keras, keterlibatan geng motor, hingga aksi kriminal jalanan yang menyeret banyak anak usia sekolah. Tak hanya itu, ia juga menekankan dampak negatif dari perundungan (bullying), seks bebas, serta penyalahgunaan media sosial untuk menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, hingga konten pornografi. Semua itu, kata Kapolres, bukan sekadar “kenakalan kecil”, melainkan perbuatan yang sudah bisa diproses secara hukum.
“Kenakalan sering kali berawal dari hal kecil. Coba-coba merokok, ikut-ikutan nongkrong hingga akhirnya terjerumus ke narkoba atau tawuran. Jangan biarkan hal kecil menjadi pintu menuju kehancuran,” tegasnya.
Ia mengajak siswa untuk berani menolak ajakan buruk dan membuktikan bahwa keberanian sejati adalah saat mampu berkata “tidak” pada hal-hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Kapolres menekankan pentingnya mengisi masa sekolah dengan kegiatan positif seperti belajar dengan sungguh-sungguh, mengasah bakat, mengikuti organisasi, olahraga, hingga kegiatan sosial.
“Jangan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga cerdas secara emosional dan moral. Jadilah generasi muda yang mampu membawa perubahan,” tambahnya.
Lebih jauh, Kapolres menegaskan bahwa kepolisian tidak hanya hadir untuk menindak pelanggaran hukum, tetapi juga untuk mencegah, membina, dan menjadi sahabat bagi para pelajar. Ia membuka ruang dialog agar para siswa tidak ragu melapor bila menghadapi masalah, baik sebagai korban maupun ketika terjerumus dalam tindakan salah.
“Jika kalian merasa terancam, menjadi korban perundungan, atau bahkan sudah salah langkah, jangan takut berbicara kepada guru, orang tua, atau pihak kepolisian. Keterbukaan dan komunikasi adalah kunci pencegahan,” jelasnya.
Dalam penutupannya, Kapolres menyampaikan pesan inspiratif agar pelajar mengubah energi negatif menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. “Ganti tawuran dengan lomba, ganti narkoba dengan olahraga, dan ganti geng motor dengan komunitas positif. Masa depan kalian terlalu berharga untuk dihancurkan oleh keputusan yang keliru hari ini,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari pihak sekolah dan guru yang hadir. Mereka menilai program Police Go To School sangat bermanfaat karena mampu memberikan pemahaman langsung kepada pelajar mengenai bahaya kenakalan remaja. Dengan adanya pendekatan humanis dari kepolisian, diharapkan sekolah bisa menjadi lingkungan yang lebih aman, sehat, dan bebas dari tindakan negatif yang merusak generasi muda.***