DJADIN MEDA– Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon menyelenggarakan rangkaian lomba hiburan sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada Selasa, 12 Agustus 2025. Kegiatan yang meliputi lomba nyanyi dan stand up comedy ini diikuti oleh perwakilan warga binaan dari berbagai blok hunian, sekaligus menjadi ajang pembinaan kreatif dan pengembangan kepercayaan diri bagi para peserta.
Acara semakin semarak dengan kehadiran Ny. Dewi Ferdika, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Rutan Ambon, yang dipercaya sebagai salah satu dewan juri. Kehadiran Ibu Dewi memberikan warna tersendiri dan semangat tambahan dalam menilai kreativitas para peserta lomba.
Kepala Rutan Ambon, Ferdika Canra, mengungkapkan bahwa lomba ini merupakan bagian penting dari rangkaian peringatan HUT RI yang bertujuan membangun kebersamaan serta menumbuhkan semangat nasionalisme di antara warga binaan dan petugas. “Kegiatan ini kami desain tidak hanya sebagai hiburan, tapi juga media pembinaan mental dan emosional. Dengan adanya lomba nyanyi dan stand up comedy, warga binaan bisa menyalurkan bakat serta mengasah kemampuan sosialnya,” jelas Ferdika.
Para peserta lomba menampilkan beragam lagu perjuangan dan lagu populer yang membangkitkan rasa cinta tanah air. Dalam lomba stand up comedy, mereka membawakan materi yang segar dan mengundang tawa, menunjukkan kreativitas dan kemampuan improvisasi. Suasana di ruang pertunjukan pun terasa hangat dan penuh antusiasme, di mana warga binaan dan petugas saling memberikan dukungan.
Ketua DWP Rutan Ambon, Ny. Dewi Ferdika, menyatakan kebanggaannya dapat berperan aktif sebagai juri dalam kegiatan tersebut. Ia menilai bahwa melalui lomba seperti ini, pembinaan dapat dilakukan dengan cara yang lebih humanis dan menyenangkan, sekaligus membangun mental positif para warga binaan. “Melihat semangat dan keberanian mereka tampil di depan umum, saya yakin kegiatan ini mampu meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan terhadap identitas sebagai bagian dari bangsa Indonesia,” ujarnya.
Selama proses penjurian, para juri menilai peserta berdasarkan beberapa aspek penting. Untuk lomba nyanyi, penilaian meliputi kualitas vokal, penghayatan lagu, dan kemampuan penguasaan panggung. Sedangkan pada lomba stand up comedy, humor yang disampaikan, improvisasi, serta interaksi dengan penonton menjadi fokus utama. Penjurian dilakukan secara objektif dan profesional agar hasil yang didapat benar-benar mencerminkan kemampuan dan kreativitas para peserta.
Rangkaian lomba yang berlangsung penuh kegembiraan dan kekeluargaan ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa pembinaan di Rutan Ambon tidak hanya berfokus pada aspek keamanan dan kedisiplinan, tetapi juga memberikan ruang bagi pengembangan bakat dan jiwa sosial. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya dalam mengadopsi metode pembinaan yang lebih variatif dan inspiratif.
Puncak perayaan HUT ke-80 RI di Rutan Ambon akan digelar pada 17 Agustus 2025, di mana pengumuman pemenang lomba nyanyi dan stand up comedy menjadi momen yang dinantikan seluruh warga binaan dan petugas. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi simbol kebersamaan dan semangat positif dalam menghadapi tantangan pembinaan di masa depan.***
