DJADIN MEDIA – Dunia literasi di Lampung akan kembali bergeliat pascabulan Ramadan 1446 H. Lamban Sastra bersama Komunitas Penulis Muda Lampung (KPML) bersiap menggagas berbagai program literasi untuk mendorong minat baca dan tulis generasi muda.
Rencana ini dibahas dalam acara buka bersama yang berlangsung di Ngupi Dija, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, pada Rabu, 19 Maret 2025. Acara ini dihadiri sekitar 26 anggota KPML, serta sejumlah tokoh literasi, termasuk Sekretaris Lamban Sastra Fitri Angraini, Founder KPML Anggi Farhans, Ketua KPML Arief Ragil, dan pengampu Lamban Sastra, Isbedy Stiawan ZS.
Melanjutkan Tradisi Penerbitan Buku
Founder KPML, Anggi Farhans, mengungkapkan bahwa setelah Idul Fitri, komunitasnya akan lebih aktif dalam berbagai program literasi. Salah satu fokus utama adalah melanjutkan tradisi penerbitan buku sastra, termasuk kumpulan puisi, cerpen, dan karya tulis lainnya.
“Kami ingin memberikan ruang lebih luas bagi para penulis muda untuk berkarya. Penerbitan buku menjadi salah satu cara memperkuat eksistensi mereka di dunia sastra,” ujar Anggi.
Lamban Sastra Punya Ruang Baru di Perpusda Lampung
Sementara itu, Sekretaris Lamban Sastra, Fitri Angraini, mengabarkan bahwa mulai Maret 2025, Lamban Sastra mendapat ruang khusus di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Perpusda) Lampung. Ruang ini nantinya akan dijadikan sekretariat dan pusat aktivitas komunitas literasi.
“Seluruh kegiatan KPML akan dipusatkan di ruang Lamban Sastra yang terletak di lantai 2 Perpusda Lampung, Jalan ZA Pagar Alam, Bandar Lampung,” jelas Fitri.
Ia juga mengapresiasi dukungan Kepala Dinas Perpustakaan Lampung, Riski Soyyan, terhadap perkembangan sastra di daerah, khususnya atas penghargaan terhadap kiprah Isbedy Stiawan ZS, sastrawan nasional asal Lampung.
“Dukungan ini menjadi bukti bahwa pemerintah daerah peduli terhadap literasi dan perkembangan dunia sastra di Lampung,” tambahnya.
Membuka Ruang untuk Kreativitas
Dengan adanya ruang khusus di Perpusda, Lamban Sastra dan KPML optimis dapat menghadirkan lebih banyak program literasi yang berdampak luas. Dari diskusi sastra, pelatihan menulis, penerbitan buku, hingga bedah karya, komunitas ini siap menjadi wadah kreativitas bagi para penulis muda di Lampung.
Kehadiran Lamban Sastra di pusat literasi daerah ini diharapkan mampu membawa angin segar bagi ekosistem sastra Lampung dan mendorong lebih banyak generasi muda untuk mencintai dunia literasi.***