DJADIN MEDIA— Proyek pembangunan jaringan kabel bawah tanah milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada ruas jalan Lempasing – Padang Cermin, Pesawaran, Lampung, mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Terutama setelah terjadinya kesemrawutan di sepanjang bahu jalan menuju destinasi wisata Pesisir, yang akhirnya memaksa Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) untuk menghentikan sementara proyek tersebut.
Direktur LK 21, Ir. Edy Karizal, memberikan apresiasi terhadap keputusan BMBK yang menghentikan sementara pembangunan ini. Ia menilai keputusan tersebut sebagai langkah bijaksana untuk mencegah dampak negatif yang lebih besar di masa depan. Edy menekankan pentingnya koordinasi antara instansi pemerintah dan perencanaan yang matang agar pembangunan infrastruktur berjalan tidak hanya efisien tetapi juga aman dan berkelanjutan.
“Kami sangat mendukung langkah Dinas BMBK. Pembangunan infrastruktur harus mempertimbangkan seluruh dampak, baik sosial, lingkungan, maupun ekonomi. Kami berharap PLN dan Pemprov Lampung lebih memperhatikan detail teknis dan izin yang diperlukan sebelum melanjutkan pembangunan,” ujar Edy pada Minggu, 04 Mei 2025.
Pembangunan kabel bawah tanah tersebut dinilai kurang ramah lingkungan, terutama di ruas jalan yang menjadi jalur utama menuju destinasi wisata andalan Pesawaran. Selain itu, proyek ini terkesan tidak memperhatikan aspek sosial dan dampaknya terhadap masyarakat sekitar, bahkan tanpa izin yang sesuai.
“Proyek ini seharusnya dilakukan dengan lebih hati-hati dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, maupun Peraturan Gubernur,” tambahnya.
Edy juga menekankan bahwa ruas jalan tersebut merupakan area rawan banjir dan longsor, yang perlu diperhatikan dalam setiap aspek pembangunan, termasuk ketersediaan energi listrik. Menurutnya, pembangunan ini harus diselaraskan dengan rencana pembangunan jangka panjang dan memastikan agar tidak menghambat akses masyarakat, terutama di musim liburan ketika jalur tersebut dipenuhi wisatawan.
Dalam konteks ini, Edy berharap perhatian lebih dari General Manager PLN UID Lampung, Muhammad Joharifin, yang baru saja dilantik, agar lebih memperhatikan kelanjutan proyek ini dalam kaitannya dengan keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.***