DJADIN MEDIA- Agenda pemilihan Ketua Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kota Bandar Lampung berakhir tanpa keputusan. Musyawarah Kota (Muskot) yang digelar di Ruang Rapat KONI GOR Siger Way Halim itu dinyatakan deadlock setelah sejumlah peserta menolak hasil karena tidak sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
Menurut pemilik City Biliar, Made Suaryana, forum Muskot cacat hukum karena peserta yang hadir tidak memenuhi kuorum.
“Dari 25 pengurus, hanya 12 yang hadir, ditambah dua perwakilan rumah biliar. Itu belum mencukupi 2/3 peserta yang disyaratkan AD/ART. Forum ini tidak bisa diakui sah,” tegas Made.
Sidang Ricuh, Forum Dibubarkan
Ketidakhadiran mayoritas peserta membuat forum Muskot dipenuhi perdebatan. Panitia dinilai tidak profesional dalam menyiapkan data peserta dan undangan, hingga membuat agenda penting ini bubar jalan.
“Musyawarah ini tidak layak diteruskan. Harus ada verifikasi peserta dari awal, jangan sampai keputusan strategis dilahirkan dari proses yang tidak sah,” ujar Syahronie Yusuf, Ketua Bidang Humas dan Publikasi Pengprov POBSI Lampung.
Syahronie memastikan bahwa Pengprov tidak akan mengakui hasil musyawarah, dan akan segera mengevaluasi kinerja panitia serta mengambil langkah organisasi sesuai AD/ART.
Nasib Kepengurusan Gantung, Pengprov Diminta Ambil Alih
Dengan kegagalan Muskot kali ini, masa depan kepengurusan POBSI Bandar Lampung untuk periode mendatang masih menggantung. Banyak pihak mendesak agar Pengprov POBSI Lampung segera mengambil alih kepengurusan sementara, sembari menyiapkan musyawarah ulang yang sah.
“Jangan sampai olahraga biliar di Bandar Lampung mandek karena konflik administratif. Pengprov harus bertindak cepat,” ujar salah satu tokoh olahraga biliar setempat yang enggan disebutkan namanya.
Kejadian ini menjadi catatan penting bahwa proses demokrasi dalam organisasi olahraga pun harus mengedepankan tata kelola yang baik, transparan, dan sesuai aturan. Musyawarah ulang kini menjadi keniscayaan demi menjaga integritas dan keberlangsungan olahraga biliar di Bandar Lampung.***