DJADIN MEDIA – Langit mendung, angin bertiup kencang, dan ombak Pantai Kyokko berderu ganas. Namun, semangat ratusan perenang dari berbagai daerah tak tergoyahkan. Sabtu (30/8/2025), Akuatik Indonesia akhirnya mengibarkan bendera start Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Open Water Swimming, meski sempat tertunda lima jam akibat cuaca buruk.
Ajang ini menjadi sorotan besar, bukan hanya karena keindahan laut Lampung, tetapi juga karena statusnya sebagai gerbang seleksi menuju SEA Games 2025 di Desember mendatang.
“Alhamdulillah, meskipun delay karena cuaca, nomor 10 km bisa terlaksana. Setelah ini kita lanjutkan nomor 500 meter untuk umum,” ujar Ketua Harian PB Akuatik Indonesia, Harlin Rarhardjo, lega setelah perlombaan berjalan aman.
Ratusan Peserta Adu Strategi di Tengah Ombak
Kejurnas kali ini mempertandingkan dua nomor utama: 10 km dan 5 km, diikuti hampir 100 atlet elit nasional. Tidak hanya itu, kategori komunitas juga menyedot perhatian dengan tiga nomor populer: 500 meter, 1,5 km, dan 3 km, diikuti hampir 200 peserta.
Tak pelak, Pantai Kyokko berubah menjadi arena penuh warna, dengan perenang profesional dan komunitas berpacu melawan arus.
Duel Sengit: Akbar dan Izzy Paling Tangguh
Di nomor bergengsi 10 km putra, M. Akbar Putra Taufik tampil bak peluru. Ia menuntaskan lintasan pertama, mengalahkan Alexander Adrian dan Andi Fauzan Permatani yang masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga. Dengan hasil ini, Akbar merajai dua kategori sekaligus: kelompok usia 17–19 tahun dan kategori open (overall).
Sementara di sektor putri, Izzy Dwifaiva Hefrisyanthi membuktikan diri sebagai bintang masa depan. Berstatus atlet muda yang kini menempuh beasiswa di World Aquatic, Prancis, Izzy sukses mengungguli Gusti Ayu Made Nadia dan Jenny Alisia.
“Ini suasana yang berbeda, ombaknya lumayan menantang. Strategi harus diubah supaya bisa cepat,” kata Izzy, tersenyum usai mengibarkan bendera kemenangan. Meski sedang berlatih di luar negeri, ia memastikan siap turun di seleksi tim nasional. “Setelah ini saya balik ke Prancis, tapi SEA Games tetap saya kejar,” tegasnya.
Lampung, Magnet Baru Olahraga Air
Kejurnas ini bukan sekadar lomba, tetapi juga seleksi penting menuju SEA Games dan South East Asia Championship di Pattaya, Thailand, dua pekan mendatang. Harlin menegaskan bahwa event ini menjaring atlet terbaik Tanah Air.
“Pantai Kyokko jadi pilihan karena lautnya ideal, ombaknya menantang, ditambah dukungan penuh pemerintah daerah. Fasilitas hotel dan beach club juga memadai. Bahkan Pak Gubernur dan Kadispora hadir sejak pagi,” jelas Harlin.
Gelaran ini akan berlangsung dua hari, dengan sejumlah nomor menarik yang siap memacu adrenalin. Pantai Kyokko pun kembali membuktikan diri sebagai destinasi sport tourism yang patut diperhitungkan.***