DJADIN MEDIA— Pemerintah Provinsi Lampung semakin menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat sektor investasi daerah. Melalui Lampung Economic Investment Forum (LEIF) 2025, Pemprov Lampung berupaya menarik minat investor asing dan nasional dengan menampilkan proyek-proyek strategis yang bernilai tinggi.
Untuk memastikan pelaksanaannya berjalan sempurna, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, memimpin rapat final persiapan di Ruang Kerja Sekda, Kantor Gubernur, Bandarlampung, pada Kamis (23/10/2025). Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan Forum Investasi Lampung (Foila), Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan forum investasi berskala internasional tersebut.
Rapat membahas berbagai aspek penting, mulai dari penyusunan agenda acara, kesiapan lokasi pelaksanaan, tata letak pameran proyek strategis, hingga strategi publikasi dan promosi agar gaung LEIF 2025 mampu menjangkau pasar global. Pemerintah juga mematangkan langkah-langkah teknis untuk memastikan para investor mendapatkan akses informasi yang transparan, komprehensif, dan terpercaya mengenai peluang investasi di Lampung.
Forum LEIF 2025 dijadwalkan berlangsung pada 4 November 2025 di Jakarta. Acara ini akan menghadirkan sekitar 130 calon investor asing dari 46 negara, disertai partisipasi sejumlah asosiasi pengusaha nasional yang berpotensi menanamkan modalnya di Lampung. Forum ini diharapkan menjadi momentum besar bagi Lampung untuk menunjukkan potensi unggulannya di berbagai sektor, mulai dari energi, pertanian, pariwisata, hingga infrastruktur.
Dalam arahannya, Sekda Marindo Kurniawan menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor menjadi kunci sukses pelaksanaan LEIF 2025. Ia menyampaikan pesan dari Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, bahwa forum ini bukan hanya ajang seremonial atau promosi proyek, melainkan upaya nyata untuk memperkenalkan potensi ekonomi, sumber daya alam, dan kearifan lokal Lampung di mata dunia.
“Pesan Bapak Gubernur, forum ini harus mampu menggambarkan iklim investasi di Lampung secara utuh — mulai dari potensi sumber daya alam, kearifan lokal masyarakat, hingga stabilitas politik dan sosial daerah. Investor perlu melihat bahwa Lampung adalah tempat yang aman dan menjanjikan untuk menanamkan modal,” ujar Marindo.
Beberapa proyek besar yang akan dipresentasikan dalam LEIF 2025 antara lain Bakauheni Harbour City, Bandar Lampung Agripark Kemiling, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bendungan Way Jepara, dan Kawasan Kota Baru Provinsi Lampung. Selain itu, proyek-proyek potensial lain di bidang transportasi, logistik, energi terbarukan, serta sektor pangan juga disiapkan untuk menarik investor yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.
Menurut Marindo, Pemprov Lampung sadar bahwa di tengah keterbatasan fiskal daerah, peran investasi menjadi sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena itu, pemerintah daerah terus memperkuat kerja sama dengan Bank Indonesia dan berbagai lembaga strategis untuk menciptakan sistem investasi yang transparan, akuntabel, dan berdaya saing tinggi.
“Kolaborasi antara Pemprov Lampung dan Bank Indonesia adalah bentuk sinergi nyata dalam menghadirkan pembangunan yang berkelanjutan. Kita ingin forum ini menjadi wadah yang tidak hanya mempertemukan investor dan pemerintah, tetapi juga membuka ruang kerja sama konkret yang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” lanjutnya.
Selain menampilkan potensi proyek besar, LEIF 2025 juga akan menghadirkan sesi diskusi panel, business matching, dan pameran produk unggulan daerah. Acara ini dirancang agar para investor dapat langsung berinteraksi dengan pelaku usaha lokal, memahami kondisi lapangan, serta mengevaluasi potensi keuntungan dari setiap peluang yang ditawarkan.
Pemerintah Provinsi Lampung juga tengah menyiapkan strategi promosi digital yang agresif melalui media sosial, website resmi investasi, dan platform global agar citra Lampung sebagai destinasi investasi baru di Sumatera semakin dikenal luas. Promosi ini akan menyoroti daya tarik Lampung yang memiliki posisi geografis strategis, akses logistik yang baik, dan sumber daya manusia yang kompetitif.
Melalui LEIF 2025, Pemprov Lampung berharap dapat meneguhkan citra Lampung sebagai provinsi yang terbuka terhadap investasi dan siap menjadi motor penggerak ekonomi Sumatera bagian selatan. Kesuksesan forum ini diharapkan mampu memperkuat arus modal masuk, memperluas lapangan kerja, dan mendorong percepatan pembangunan di berbagai sektor strategis.***
