DJADIN MEDIA– Aktivitas di ruas jalan Lempasing-Padang Cermin, yang sempat terhambat akibat erosi parah pasca hujan deras, kini telah kembali normal. Penanganan cepat dilakukan oleh tim gabungan provinsi, kabupaten, dan kota, dibantu TNI dan Polri, yang berjibaku membersihkan tumpukan material tanah, batu, dan kayu yang terbawa air dari pegunungan, Sabtu, 30 Agustus 2025.
Kepala Dinas BMBK Provinsi Lampung, M. Taufiqullah, menjelaskan bahwa erosi kali ini cukup ekstrem akibat hujan lebat yang melanda wilayah pegunungan di sekitar Desa Sukajaya Lempasing. Material tanah dan bebatuan terbawa arus air hingga menutupi ruas jalan provinsi, mengganggu kelancaran lalu lintas.
“Alhamdulillah, berkat kerja sama semua pihak, ruas jalan provinsi kini sudah bisa dilewati pengendara dari arah Lempasing ke Padang Cermin maupun sebaliknya dari Teluk Betung, Bandar Lampung,” ujar Taufiqullah saat meninjau lokasi, tepat di depan Villa Gardenia, Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan.
Penanganan cepat melibatkan 25 personil Tim URC UPTD I Dinas BMBK, dengan pengerahan alat berat ekskavator dan armada transportasi untuk mengangkut material yang menumpuk. Kolaborasi juga melibatkan prajurit Brigif 4 Marinir/BS, Ditpolairud Polda Lampung, Polresta Bandarlampung, BPBD Kota Bandarlampung, BPBD Pesawaran, Lanal Lampung, TNI AD, Polsek Padang Cermin, Polres Pesawaran, aparatur desa setempat, kelurahan Way Tataan, hingga warga lokal.
“Semua pihak bekerja bersama sejak pagi hingga siang, memastikan arus kendaraan kembali normal. Penanganan selanjutnya akan terus dilakukan sampai ruas jalan benar-benar bersih dan aman bagi pengendara, termasuk akses ke destinasi wisata dan PPI Lempasing,” tambah Taufiqullah.
Kepala UPTD 1 Dinas BMBK Provinsi Lampung, Ahmad Barden Mugni, menambahkan bahwa erosi kali ini menunjukkan dampak nyata perubahan iklim. “Curah hujan yang tinggi memicu luapan air dari pegunungan, membawa material berkubik-kubik, termasuk tanah, batu, dan batang pohon. Lahan dengan kemiringan curam dan tanah tidak stabil memperparah erosi ini,” jelas Barden.
Lebih lanjut, Barden menekankan bahwa penanganan erosi tidak hanya sekadar membersihkan material, tetapi juga menjadi koreksi dalam perencanaan mitigasi bencana. “Kami akan menindaklanjuti penyebab erosi dengan kolaborasi lintas instansi untuk mencegah kejadian serupa. Saat ini 25 personil Tim URC UPTD 1 Dinas BMBK Provinsi Lampung diturunkan untuk penanganan cepat, sementara evaluasi jangka panjang sedang dilakukan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU PR Kabupaten Pesawaran, Zainal Fikri, menjelaskan bahwa erosi terjadi akibat beberapa aliran air tersumbat, yang membuat debit air hujan tinggi membawa material menumpuk di ruas jalan provinsi dan menyebabkan banjir lokal di desa terdampak.
“Penanganan ini melibatkan semua pihak, termasuk Pemprov Lampung melalui Dinas BMBK dan UPTD 1, Pemkot Bandar Lampung, serta pihak swasta. Alat berat juga disiapkan dari kabupaten dan provinsi untuk mempercepat pembersihan,” kata Fikri.
Berkat kerja sama lintas instansi, mulai dari TNI-Polri, BPBD, aparatur desa, hingga warga lokal, akses jalan wisata di Pesawaran kini kembali lancar, memastikan mobilitas masyarakat dan kendaraan operasional tetap terjaga. Proses pembersihan material akan terus berlangsung hingga seluruh ruas jalan terbebas dari sisa erosi.
“Dengan penanganan cepat ini, pengendara bisa kembali aman melewati ruas jalan provinsi, baik dari Teluk Betung, Bandar Lampung, maupun dari Lempasing, Padang Cermin. Semua pihak terlibat untuk memastikan keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas,” pungkas Fikri.***