DJADIN MEDIA– Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pesawaran sukses menggelar lomba video konten literasi yang menarik perhatian banyak kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, hingga pegiat literasi. Sebanyak 17 peserta mengikuti kompetisi yang digelar sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah mendorong budaya literasi di era digital dan memfasilitasi lahirnya kreativitas generasi muda melalui media video.
Rangkaian kegiatan lomba berlangsung cukup panjang, dimulai dari tahap pendaftaran, pengunggahan karya, hingga proses seleksi yang ketat. Selama masa lomba, peserta tidak hanya dituntut membuat konten kreatif, tetapi juga diberikan bimbingan teknis, pelatihan penyuntingan, serta pembekalan mengenai penyampaian gagasan secara efektif. Tujuannya, agar setiap karya yang dihasilkan mampu menginspirasi masyarakat sekaligus memiliki kualitas video dan audio yang baik.
Penjurian dilakukan oleh tiga dewan juri profesional, yakni Ihsan Taufiq, Kepala Bidang PPIP Diskominfotiksan Pesawaran; Ikbal Kurniawan, tenaga ahli videografer Diskominfotiksan; dan Andry Kurniawan, jurnalis televisi. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan memperhatikan beberapa aspek, antara lain kepatuhan terhadap ketentuan lomba, kualitas narasi, alur cerita, orisinalitas ide, serta kualitas teknis video dan audio.
Dari proses seleksi tersebut, terpilih tiga juara utama, yakni Syifa Aulia sebagai juara pertama dengan hadiah Rp4 juta, Rafi Zaqi Alhakim sebagai juara kedua mendapatkan Rp3 juta, dan Anastasya Syofa Rizki sebagai juara ketiga menerima Rp2 juta. Selain itu, tujuh peserta terbaik lainnya juga mendapat penghargaan berupa uang tunai sebesar Rp500 ribu sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas dan usaha mereka dalam menghasilkan karya berkualitas.
Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pesawaran, Darwin Firnandes, yang hadir mewakili kepala dinas, menekankan bahwa lomba ini tidak sekadar kompetisi, tetapi juga sarana pengembangan keterampilan generasi muda dalam mengekspresikan gagasan secara kritis dan kreatif. “Kami ingin generasi muda tidak hanya mampu membaca dan menulis, tetapi juga bisa menyampaikan ide secara efektif melalui media digital. Pengalaman yang diperoleh dari lomba ini diharapkan menjadi bekal untuk berkarya lebih luas lagi,” ujarnya.
Darwin menambahkan bahwa kegiatan literasi digital sangat penting di era modern saat ini. Literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan berpikir kritis, mengekspresikan gagasan, serta membangun narasi yang inspiratif dan edukatif melalui media digital. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi wadah berkelanjutan yang mendorong generasi muda Pesawaran untuk terus berinovasi, berkreasi, dan berkontribusi nyata dalam memajukan budaya literasi.
Kegiatan lomba ini terlaksana berkat dukungan berbagai pihak, termasuk sekolah, komunitas literasi, dan media lokal, yang bersama-sama mendorong lahirnya karya-karya berkualitas. Darwin menegaskan bahwa pihaknya akan terus menyelenggarakan lomba sejenis agar semakin banyak generasi muda yang terlibat dan semakin banyak konten literasi yang bisa dinikmati masyarakat. “Harapan kami, karya-karya ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan edukasi, membangkitkan minat membaca, dan memperkuat gerakan literasi di seluruh Kabupaten Pesawaran,” pungkasnya.***
