DJADIN MEDIA– Polres Lampung Selatan kembali mengingatkan para remaja agar tidak terlibat dalam aksi tawuran, perang sarung, hingga pembuatan konten kekerasan. Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, saat menggelar sosialisasi pencegahan kenakalan remaja di SMPN 1 Rajabasa, Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, pada Sabtu (8/3/2025).
Dalam pernyataannya, Kapolres menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu untuk menindak pelaku tawuran dan remaja yang kedapatan membuat konten berisi kekerasan.
“Saya sudah perintahkan jajaran untuk mencari siapa saja yang terlibat tawuran atau membuat konten kekerasan. Akan kami cari sampai dapat!” tegasnya.
Video Remaja Bersenjata Tajam Beredar, Polisi Bertindak
Kapolres juga menyinggung soal video viral yang menunjukkan remaja membawa senjata tajam seperti parang dan celurit di jalanan. Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut sangat membahayakan masyarakat dan pelakunya akan ditindak tegas.
“Saya tidak mau anak-anak di sini ikut-ikutan. Tapi kalau ada yang tahu siapa mereka, segera laporkan! Kami akan kejar dan proses sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.
Sanksi Tegas Menanti Pelajar yang Terlibat Tawuran
Sebagai langkah preventif, Kapolres memastikan bahwa setiap pelajar yang terlibat tawuran akan didata sidik jarinya dan dampaknya mereka tidak akan bisa mendapatkan SKCK di kemudian hari.
“Kalau sampai ketahuan ikut tawuran, kami rekam sidik jarinya. SKCK tidak akan dikeluarkan, ini bisa berpengaruh ke masa depan kalian!” tambahnya.
Siswa & Warga Prihatin: Tawuran Bisa Rusak Masa Depan
Peringatan keras dari kepolisian mendapat respons positif dari siswa. Salah satunya, M. Nasrif, siswa SMPN 1 Rajabasa, yang mengaku khawatir dengan meningkatnya aksi tawuran.
“Kalau sampai ikut tawuran, nama baik sekolah dan keluarga bisa hancur. Mending fokus belajar aja,” ucapnya.
Warga setempat juga mengapresiasi langkah Polres Lampung Selatan dalam menangani kenakalan remaja, terutama selama bulan Ramadan.
Orang Tua & Sekolah Diminta Lebih Ketat Mengawasi Anak
Untuk menghindari terulangnya kasus serupa, Polres Lampung Selatan juga mengajak orang tua dan pihak sekolah untuk lebih ketat dalam mengawasi anak-anak mereka.
“Kami butuh dukungan semua pihak. Polisi, guru, dan orang tua harus sama-sama mengawasi, jangan sampai anak-anak terjerumus ke dalam hal yang merugikan mereka sendiri,” tutup Kapolres.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat lebih waspada dan para remaja tidak mudah terprovokasi untuk ikut dalam aksi kekerasan yang dapat merusak masa depan mereka.***