DJADIN MEDIA – Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Bernung, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, dengan fokus pada edukasi pola hidup sehat dan pelatihan eco-printing bagi warga, yang dilaksanakan pada akhir November 2025 oleh dosen Jurusan Teknologi Laboratorium Medis (TLM).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pembinaan Wilayah yang melibatkan 17 dosen Jurusan TLM Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang dan bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Desa Bernung. Puluhan warga, mayoritas perempuan dewasa hingga lanjut usia, mengikuti rangkaian kegiatan yang dipusatkan pada pemeriksaan kesehatan dan pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan.
Pada aspek kesehatan, tim dosen bersama kader setempat menggelar pemeriksaan dan skrining penyakit degeneratif. Pemeriksaan meliputi pengukuran tekanan darah, kadar glukosa darah, kolesterol, dan asam urat. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat mengenali kondisi kesehatannya sejak dini sekaligus mencegah risiko penyakit tidak menular yang kerap muncul seiring bertambahnya usia.
Ketua Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, Mimi Sugiarti, menjelaskan bahwa hasil skrining menunjukkan masih adanya warga dengan hasil pemeriksaan di atas batas normal. “Dari sekitar 50 peserta yang diperiksa, masih ditemukan tekanan darah dan kadar kolesterol yang cukup tinggi, sehingga diperlukan perubahan pola hidup yang lebih sehat,” ujarnya.
Selain pemeriksaan, warga juga mendapatkan edukasi mengenai pola hidup sehat, mulai dari pengaturan pola makan seimbang, pentingnya aktivitas fisik yang rutin, hingga kesadaran melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Edukasi ini sekaligus memperkuat peran kader kesehatan dan posyandu sebagai ujung tombak pemantauan kesehatan masyarakat di tingkat desa secara berkelanjutan.
Tidak hanya menitikberatkan pada aspek kesehatan, program ini juga mengintegrasikan pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan eco-printing. Dalam pelatihan tersebut, peserta dikenalkan pada teknik pencetakan motif kain menggunakan daun dan bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan desa. Prosesnya meliputi pemilihan daun, penataan motif, hingga pencetakan pada kain dengan metode sederhana dan ramah lingkungan.
Pelatihan eco-printing dinilai memiliki nilai strategis karena tidak hanya mengedepankan aspek kreativitas, tetapi juga membuka peluang usaha baru berbasis kearifan lokal. Produk hasil eco-printing berpotensi dikembangkan menjadi kain fesyen, aksesori, maupun kerajinan tangan yang memiliki nilai jual dan dapat menambah penghasilan keluarga.
Melalui program bertema optimalisasi peran kader dan masyarakat dalam pemantauan penyakit degeneratif serta pengembangan kewirausahaan ramah lingkungan, Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang berharap sinergi antara peningkatan derajat kesehatan dan penguatan ekonomi lokal dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Desa Bernung.***

