DJADIN MEDIA- Pemanggilan Pratama Arhan ke Timnas Indonesia untuk edisi Oktober 2024 menjadi sorotan, mengingat ia jarang bermain di klubnya, Suwon FC. Pelatih Shin Tae-yong baru saja mengumumkan 27 pemain yang akan bertanding dalam dua pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain pada 10 Oktober 2024 dan China.
Kembalinya Malik Risaldi dan Jordi Amat dari cedera menambah kompleksitas pemanggilan ini, sementara Justin Hubner terpaksa absen karena cedera setelah pertandingan melawan Australia. Meskipun Arhan terus dipanggil ke Timnas, kali ini banyak pihak meragukan keputusan Shin Tae-yong, terutama karena performanya yang menurun di level klub.
Pratama Arhan, yang mencuri perhatian saat membela Timnas dan meraih gelar Pemain Muda Terbaik pada Piala Menpora 2021 saat bersama PSIS Semarang, kini menghadapi kesulitan di Jepang dan Korea. Ia pindah ke Tokyo Verdy di J2 League pada Februari 2022 setelah setengah musim di PSIS, tetapi hanya mencatat dua penampilan di liga dan dua di Emperor Cup selama dua musim.
Pada 2024, Arhan melanjutkan karirnya di Suwon FC di K League 1. Sayangnya, ia hanya mendapat kesempatan bermain sekali, di mana ia juga menerima kartu merah dan sejak saat itu tidak lagi masuk dalam daftar susunan pemain.
Shin Tae-yong menjelaskan alasan pemanggilan Arhan adalah untuk menjaga potensi bakatnya. “Jika timnas tidak memilih dia, performanya bisa merosot. Saya pilih dia untuk masa depan sepak bola Indonesia,” ungkapnya saat mempersiapkan tim untuk Piala Asia 2023.
Namun, statistik Arhan di Liga Korea menunjukkan performa yang mengecewakan. Hingga pekan ke-32, ia hanya mampu tampil satu kali dan menerima kartu merah, menandakan penurunan yang signifikan dalam kariernya. Pertanyaan pun muncul mengenai masa depan Pratama Arhan di timnas dan apa yang akan terjadi selanjutnya.***
