DJADIN MEDIA – Pemerintah terus memperkuat upaya penanggulangan stunting dan malnutrisi di Indonesia melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang kini menjadi salah satu kebijakan prioritas nasional. Tak hanya bertujuan menyediakan asupan makanan sehat bagi anak-anak, program ini juga dirancang untuk menggerakkan perekonomian lokal dan menciptakan masyarakat yang lebih mandiri.
Kegiatan sosialisasi MBG digelar pada Jumat, 27 Juni 2025, di Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Teluk Betung Utara, Bandar Lampung, dan dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Putri Zulkifli Hasan, serta perwakilan dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Dalam sambutannya, Putri menegaskan bahwa MBG bukan hanya soal membagikan makanan, tetapi merupakan bentuk kepedulian konkret terhadap masa depan generasi Indonesia.
“Gizi seimbang sejak dini adalah fondasi penting untuk mencegah stunting. Ini bukan hanya soal tumbuh tinggi, tapi juga soal kecerdasan dan daya saing anak-anak kita di masa depan,” ujar Putri.
Sementara itu, Sukina, perwakilan BGN, menjelaskan bahwa sasaran utama program ini mencakup anak-anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui—kelompok yang paling rentan mengalami kekurangan gizi.
“Dengan asupan gizi yang terjamin secara rutin, kita bisa mewujudkan Generasi Emas 2045—generasi yang sehat, kuat, dan cerdas,” katanya.
Yang menarik, dapur MBG yang dikenal sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak hanya menyediakan makanan bergizi, tetapi juga memberdayakan pelaku UMKM lokal. Mulai dari penyediaan bahan baku hingga pengolahan makanan, warga sekitar turut terlibat langsung dalam operasional dapur MBG.
“MBG bukan hanya soal makanan, ini adalah program terintegrasi yang juga menciptakan lapangan kerja dan menggeliatkan ekonomi warga,” tambah Sukina.
Pemerintah mengajak seluruh masyarakat, terutama pelaku usaha lokal, untuk bergabung sebagai mitra resmi melalui laman www.mitra.bgn.go.id, tanpa pungutan biaya.
Keberhasilan MBG diyakini menjadi pilar utama dalam pembangunan SDM Indonesia yang sehat, tangguh, dan produktif. Dengan dukungan lintas sektor, program ini diharapkan mampu menekan angka stunting secara signifikan dan memperkuat ketahanan gizi nasional.***
