DJADIN MEDIA — Puisi “Bus Tua” karya Inanta Lubis Maulana Hanafi, mahasiswa semester 6 Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI), terpilih sebagai karya terbaik dalam Workshop Menulis Puisi. Kegiatan ini digelar Lembaga Seni Budaya PW Muhammadiyah Lampung selama dua hari, Jumat-Sabtu, di Kampus Biru UMPRI.
Workshop menghadirkan sastrawan asal Lampung, Isbedy Stiawan ZS, yang dikenal sebagai Paus Sastra Lampung. Dalam pelatihan, Isbedy membagikan kiat menulis puisi mulai dari menggali ide, meracik diksi yang kuat, hingga mengolah sudut pandang agar puisi tak klise.
“Setiap penyair punya proses kreatif berbeda. Ada yang perlu merenung, ada yang memilih nongkrong atau berjalan-jalan untuk menangkap inspirasi,” ujar Isbedy.
Hari pertama workshop diisi materi dan praktik merangkai kata di sekitar pantai imajinasi, sedangkan hari kedua peserta diajak riset lapangan di sekitar kampus, mencatat, mendengar, hingga merasakan suasana untuk kemudian melahirkan puisi dengan kata kunci cari atau temu.
Dari 30 puisi yang lahir, 20 puisi dinilai baik, dan Bus Tua dinobatkan sebagai yang paling menonjol.
“Puisi ini tidak sekadar memuji kampus, tapi menghadirkan kritik dan sudut pandang baru yang selama ini jarang terpikirkan mahasiswa,” ujar Dr Izhar, Kaprodi Bahasa dan Sastra Indonesia UMPRI.
Berikut cuplikan puisi Bus Tua yang memikat hati dewan juri:
Bus Tua
Terparkir diam di sudut kampus,
bus tua itu berkarat, tapi tak lusuh.
Dulu ia membawa tawa dan mimpi,
menjadi saksi kita mencari arti.
Dari ruang kelas hingga senja pergi,
ia mengantar langkah yang tak pasti.
Kini ia hanya diam menanti,
tempat kenangan masih dicari.
Workshop ini diharapkan dapat memupuk kreativitas dan kepekaan sastra mahasiswa sebagai bagian dari upaya memperkuat budaya literasi di Lampung.***
